KALAMANTHANA, Penajam – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) rencananya akan melalukan terobosan sesuai dengan rencana Bupati PPU Yusran Aspar, yakni membuat bidang usaha baru berupa usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Ini dilakukan untuk membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten PPU, Taufik kepada KALAMANTHANA, mengatakan AMDK sesuai dengan wacana Bupati Yusran Aspar. Jika bisa, memang PDAM seharusnya mampu membuat produk turunan. Hanya saja, persoalan saat ini PPU masih terkendala keterbatasan air.
“Dalam analisa saya itu ada ancaman, tetapi di balik ancaman itu ada peluang. Saya memang melihat ada peluang yang bagus dalam untuk AMDK. Jika WTP kita yang kapasitas 150 liter perdetik itu beroperasi kemudian kita bisa ekplorasi 200 liter perdetik, hasil survei dari sumur dalam bisa saja kita memproduksi AMDK. Tetapi fokus kita untuk saat ini memberikan kepuasan kepada pelanggan yang ada di Penajam, Sepaku dan Waru. Kalau Babulu beda, konsen kita ke situ dulu,” kata Taufik.
Dikatakan Taufik peluang itu tetap akan digali potensinya untuk AMDK. Hanya saja sementara fokus kepada kepuasan pelanggan secara simultan, pihaknya akan mengkaji penelitian, termasuk perizinan dan alat-alat untuk penyediaan AMDK.
“Kalau memang ada sumber air baku yang nilainya ekonomis, kenapa tidak? Itu memang menjadi keinginan kami yang selaras dengan keinginan Pak Bupati. Kita memang bercita-cita seperti itu, tetapi saat ini saya selesaikan dulu masalah yang ada di PPU. Setelah ini secara simultan kita kaji tentang penyediaan AMDK ini,” katanya.
Sementara itu Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar kepada KALAMANTHANA di lain kesempatan mengatakan membuat bidang usaha baru berupa AMDK merupakan keinginan yang lebih luas lagi karena kita ingin PPU jauh lebih maju dan sejahtera dan masyarakatnya tidak kesulitan mengenai air minum maupun air bersih.
Menurut Yusran, jika 200 liter perdetik ditambah 150 liter perdetik, maka ada 350 liter perdetik. Artinya cukup untuk melayani Penajam dan sekitarnya, termasuk AMDK. Dia pun yakin persoalan air ke depan tidak ada masalah lagi dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun yang akan datang. (adv/humasppu/hr)
Discussion about this post