KALAMANTHANA, Solo – Pusamania Borneo FC bertemu Madura United di 8 Besar Piala Presiden. Ini pertemuan keempat di antara kedua kubu. Sejauh ini, kekuatan keduanya imbang. Bagaimana tiga pertemuan sebelumnya?
Pertemuan PBFC dan Madura United pertama kali terjadi di Piala Gubernur Kaltim 2016. Saat itu, kedua klub yang relatif baru ini bertemu di laga final di Stadion Utama Palaran, Samarinda, 13 Maret 2016.
Pada babak pertama, Madura United memiliki peluang emas lewat sepakan Rodriguez Pablo dari luar kotak. Namun, upaya Pablo tersebut hanya membentur tiang gawang PBFC.
PBFC juga sempat mengancam Madura United melalui tendangan bebas Edilson Tavares pada menit ke-35. Beruntung bagi Madura United, sang kiper Hery Prasetyo sigap menepis bola.
Memasuki babak kedua, kedua tim melakukan jual beli serangan. Akan tetapi, hingga wasit meniup peluit panjang, skor kacamata tidak berubah. Laga pun harus dilanjutkan ke babak tambahan.
Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya PBFC berhasil memecahkan kebuntuan pada menit ke-99. Tendangan bebas kapten Ponaryo Astaman menembus gawang Madura United. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol pada laga ini. PBFC pun keluar sebagai juara Piala Gubernur Kaltim 2016.
Dua bulan kemudian, tepatnya pada 20 Mei 2016, Madura United membalas kekalahan itu. Kali ini di ajang Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Saat pertemuan ini, performa Madura United memang sedang naik-naiknya.
Tampil di Stadion Gelora Bangkalan, Diego Michiels dan kawan-kawan masih mampu meredam serangan lawan di satu jam pertama. Tapi, memasuki menit ke-72, Engelberd Sani menjebol gawang Dian Agus Prasetyo. Sebelas menit kemudian, giliran Pablo Rodriguez yang mencetak gol bagi Madura United.
PBFC baru bisa mencetak gol detik-detik menjelang pertandingan berakhir. Pedro Javier Velazques menjaringkan gol semata wayang itu di menit ke-60.
Keinginan PBFC melakukan balas dendam gagal diwujudkan pada perjamuan balasan di Stadion Segiri, Samarinda pada 30 September 2016.
PBFC sempat membuka harapan saat Flavio Beck Juniot mencetak gol di menit ke-35. Tapi, di menit ke-58, Pablo Rodriguez menyamakan kedudukan.
PBFC sebenarnya memiliki keunggulan materi di 17 menit terakhir. Pasalnya, Engelberd Sani diusir wasit setelah mengantongi kartu kuning kedua. Sayangnya, situasi itu gagal dimanfaatkan Pesut Etam dan tak mampu mencuri gol kemenangan.
Di Solo, pertemuan keduanya tentu saja memiliki warna yang berbeda, tak bisa disamakan dengan pertandingan terdahulu. Terlebih, PBFC tampil dengan tim kedua yang dilapis sejumlah pemain utama. Sebaliknya, Madura United kian memperkuat materi pemain meski penampilan mereka di babak penyisihan grup masih jauh dari mengesankan. (ik)
Discussion about this post