KALAMANTHANA, Penajam – Punya pengalaman buruk membuat PT Fajar Surya Swadaya tak lagi mau bermain-main dengan api. Mereka bahkan memprakarsai rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pengalaman apa? Dua tahun lalu, tepatnya pada 2015, perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan ini, memiliki areal sekitar 60 ribu hektare. Akibat kebakaran hutan, ribuan hektare di antaranya habis.
“Itulah sebabnya, kami memberi perhatian pada penanganan kebakaran hutan dan lahan ini. Kami sudah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di delapan desa. Di setiap desanya ada dua regu,” ujar Humas PT Fajar Surya Swadaya, Agus Prabowo di Penajam, Kamis (2/3/2017).
Dikatakan Agus, satu desa ada dua regu yang terdiri dari 15 orang. Pembentukan MPA ini untuk menggugah kesadaran masyarakat bersama-sama cara menanggulagi api. Selain memberikan sosialisasi kepada masyarakat, PT FSS juga memberikan sosialisasi kepada sekolah.
“Kami ada tower menara api untuk memantau adanya kebakaran dan fire detection system di lengakapi CCTV. Begitu ada asap, langsung terdeteksi dan bisa memantau titik api. Kami juga melakukan pemantauan menggunakan helikopter dan juga drone dari udara,” tuturnya.
PT Fajar Surya Swadaya menanam akasia sampai 5-6 tahun di dua kabupaten yakni Kabupaten PPU dan Paser dan dua kecamatan yakni Kecamatan Waru (PPU) dan Kecamatan Longkali (Paser). Perusahaan ini mempunyai lahan sekitar 60.000 hektar dan direncanakan tahun ini akan membangun pabrik bubur kertas di PPU.
Rapat koordinasi penanggulangan bencana ini, selain dihadiri BPBD, juga oleh dunia usaha, ormas, LSM, dan komunitas.
Kepala BPBD PPU Andi Dahrul dalam sambutannya mengatakan bencana bisa terjadi kapan saja. Jika kemarau bisa terjadi kebakaran dan jika musim hujan bisa banjir dan tanah longsor. Mencegahnya, menurut Dahrul, lebih baik dari pada sudah terjadi bencana.
“Kepada masyarakat, pihak swasta dan pemerintah, bagaimana kita bersinergi dalam melakukan pencegahan sebelum terjadi bencana,” katanya.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada PT FSS atas partisipasi dalam kegiatan rapat koordinasi penanggulangan bencana. Dia berharap rakor ini bisa membawa manfaat dalam pengamanan kawasan kehutanan di PPU. (hr)
Discussion about this post