KALAMANTHANA, Muara Teweh – Mengatasi rusaknya komoditas pertanian, utamanya padi, di daerah rawan banjir, Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengembangkan padi gogo. Dengan ketinggian mencapai 170 cm, gogo lebih tahan saat terjadi banjir.
Dinas Pertanian Barito Utara mulai melakukan pengembangan padi gogo itu di areal persawahan Buyung di wilayah Kandui, Kecamatan Gunung Timang. Daerah tersebut dikenal rawan terhadap banjir.
Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi, mengatakan pengembangan tersebut dengan melakukan penanaman padi jenis gogo lokal yang dirasa sangat cocok untuk daerah-daerah tersebut karena tinggi padi tersebut mencapai 170 cm.
“Apabila terjadi banjir, padi gogo dapat terhindar dari kerusakan dan gagal panen yang selama ini masih menjadi keluhan dari para petani di daerah-daerah rawan banjir,” ujar Setia Budi, di Muara Teweh.
Setia Budi juga menyarankan, kepada masyarakat, khususnya para petani yang bercocok tanam di daerah-daerah rawan banjir, dapat melirik jenis padi gogo ini. Sebab, padi gogo sangat baik untuk mengurangi dampak gagal panen karena banjir, khususnya pada saat musim penghujan.
Lebih jauh Kadis Pertanian mengharapkan, dengan berkurangnya dampak gagal panen dapat menjadi antisipasi kerugian para petani, sehingga diharapkan dapat menunjang perekonomian petani serta dapat menjadi lumbung swasembada pangan di Kabupaten Barito Utara. (atr)
Discussion about this post