KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Barito Utara, Sastra Jaya, mengecam keras keterlambatan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jatah daerah ini. Sebab, penundaan penyaluran BOS sangat mengganggu proses pendidikan.
“Sewajarnya dana dari pusat itu jangan sampai tertunda penyalurannya. Apalagi tertahan di provinsi, karena berakibat langsung terganggunya proses belajar-mengajar. Kami harapkan dana BOS untuk Kabupaten Barut bisa lekas dicairkan,” kata politisi PDI Perjuangan ini, Kamis (2/3/2017).
Total dana BOS triwulan IV, jatah Kabupaten Barut yang tertahan di provinsi mencapai Rp4,724 miliar. Peruntukannya BOS untuk SD/sederajat sebesar Rp2,82 miliar, SMP/sederajat sebesar Rp1,69 miliar, dan SMA/sederajat sebesar Rp255 juta.
Tertahannya penyaluran dana BOS sangat menyulitkan pihak sekolah. Sastra mencontohkan, di Kabupetan Barut banyak sekolah yang menggunakan dana BOS untuk membayar gaji guru honorer. Kalau dana BOS macet, kehidupan guru honorer otomatis terganggu.
“Saya menilai masalah ini serius. Dewan berencana akan mengkoordinasikan dengan pihak dinas pendidikan, supaya permasalahan yang sebenarnya diketahui dengan jelas. Itu kan dana pusat. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda pencairan kalau dari pusat sudah dikirim ke provinsi. Program yang disusun sekolah buyar, karena dana belum ada,” ujarnya. (mki)
Discussion about this post