KALAMANTHANA, Tangerang – Kurniawan Kartika Ajie menjadi salah satu bintang pada seleksi tim nasional PSSI U-22. Penjaga gawang Persiba Balikpapan itu jadi satu-satunya kiper yang dipanggil tiga kali, sekaligus satu-satunya kiper yang miskin pengalaman di tim nasional.
Dalam latihan di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa (7/3/2017), Kartika Ajie tampak serius menjalani latihan. Dia menjajal kemampuannya bersama tiga kiper lainnya yang dipanggil menjalani seleksi ketiga, yakni Ravi Murdianto (PS TNI), Satria Tama (Persegres), dan Diky Indrayana (Bali United).
Di antara keempatnya, kiper kelahiran Balikpapan, 20 tahun lalu itu, menjadi satu-satunya yang selalu dipanggil menjalani seleksi. “Saya bersyukur bisa ikut seleksi sampai tiga kali. Saya akan berusaha mendapatkan satu tempat. Sebab, ada tiga kiper lainnya yang memiliki pengalaman bersama timnas U-22,” ujar Kartika Ajie.
Penjaga gawang berusia 20 tahun tersebut mengakui, dirinya mendapat banyak ilmu dari pelatih Luis Milla. Hal itu membuatnya semakin percaya diri.
“Ada sedikit perbedaan ketika latihan bersama timnas Indonesia dan klub. Perbedaannya, harus lebih fokus, berani main, menguasai bola, hingga sigap menghadapi situasi satu lawan satu,” ujarnya.
Tapi dia percaya, hanya dengan begitulah Luis Milla dan stafnya menemukan kiper-kiper terbaik. Milla, seperti diketahui, adalah mantan pelatih tim nasional Spanyol U-21 yang merajai Eropa pada 2011. Salah satu kiper bintangnya saat itu adalah David De Gea.
“Saya mengidolakan De Gea. Saya berusaha menjadi seperti dia. Beruntung saya bisa mendapatkan ilmu dari Milla,” ucapnya.
Ada keuntungan lain yang bisa diraih Kartika Ajie lebih besar selain sekadar mendapat ilmu dari Milla. Apa itu? Menjadi pemain tim nasional. Tapi, untuk itu, dia harus bersaing dengan lima kiper lainnya. Mereka adalah Muhammad Riyandi, Rully Desrian, Dicky Indrayana, Satria Tama Hardianto, dan Ravi Murdianto. (ik)
Discussion about this post