KALAMANTHANA, Penajam – Pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polsek Penajam mulai membuka fakta dari peristiwa berdarah di Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Iw, sang penusuk, ternyata terpaksa melakukannya untuk membela diri.
Kapolsek Penajam, AKP Soleh di Penajam, Selasa (14/3/2017) menyebutkan, menyusul perang mulutnya dengan korban Acong, Iw sebenarnya sempat berusaha untuk menghindari perkelahian tersebut. Tapi, emosi Acong sudah meledak-ledak.
Acong, begitu Kapolsek Soleh menirukan pengakuan Iw, tidak terima temannya pernah dipukul Iw sebelumnya. Dia pun mengejar Iw yang saat itu menghindar dengan masuk ke dalam mobilnya. Acong saat itu sudah membawa balok kayu.
Melihat Acong membawa balok kayu, Iw langsung menarik badik yang ada di dalam mobil. Seketika, dia menikamkan senjata tajam itu ke arah bagian perut Acong.
Dari pemeriksaan, lanjut Kapolsek, Iw mengaku terpaksa menikam Acok untuk membela diri, karena dalam kondisi terjepit dengan serangan yang dilakukan rekannya itu.
“Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), sejumlah pegawai Dinkes lainnya dan warga yang saat itu berada di lokasi perkelahian, sempat melerai perkelahian dua honorer itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, peristiwa penikaman itu terjadi di Dinas Kesehatan PPU pada Senin (13/3) sekitar pukul 12.30 Wita. Akibat penikaman, Acong mengalami luka di bagian perutnya.
Muhammad Arsyad, salah seorang keluarga korban, mengatakan tidak ada permasalahan sebelumnya antara Acong dan Iw. Dia bahkan menyebutkan sebelumnya bersama Iw di Dinas Pendidikan.
“Sebelumnya saya dan pelaku ada di Dinas Pendidikan. Tiba-tiba, kok pelaku sudah ada di Dinas Kesehatan. Saya langsung ke sini begitu mendapat telepon kalau Acong kena tikam,” katanya.
Akibat peristiwa itu, Acong saat itu juga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara. Tapi, RSUD PPU merujuknya ke rumah sakit di Balikpapan karena luka yang dialami Acong cukup parah. (myu/ant)
Discussion about this post