KALAMANTHANA, Palangka Raya – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Punding LH Bangkan, bicara soal wacana pemindahan ibu kota pemerintahan ke Palangka Raya. Dia bilang, wacana tersebut jangan sampai menunggu kiamat. Lho?
Wajar jika Punding, atau warga Palangka Raya lainnya, bicara seperti itu. Pasalnya, wacana yang menyeruak seperti saat ini, bukanlah pertama kali terjadi. Sudah berulangkali mencuat tanpa ujung yang jelas. Muncul dan tenggelam begitu saja.
“Wacana itu sudah terdengar dari sejak lama, namun sampai saat ini hanya sekadar wacana saja, belum sampai pada realisasi yang nyata,” katanya di Palangka Raya.
Dia pun meminta seluruh pihak untuk menyipaki wacana tersebut dengan bijak. Salah satunya, siapkah sumber daya manusia Kalteng menghadapi wacana tersebut? Mampukah masyarakat Kalteng menjadi tuan rumah di tanah kelahirannya sendiri?
“Jangan-jangan malah nanti terpinggirkan seperti masyarakat Betawi di Jakarta,” tambah Punding pula.
Menghadapi wacana yang timbul tenggelam itu, Punding menyatakan sudah merupakan tugas semua pihak, baik DPRD Kalteng, DPRD kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Kalteng, pemerintah kabupaten dan kota, hingga lembaga pemerintahan lainnya untuk meningkatkan kualitas masyarakat Kalteng. Sehingga, ketika wacana itu terwujudkan, mereka bisa turut serta dan jadi pemain di tanah kelahiran sendiri, bukan sekadar jadi penonton.
“Sudah saatnya dari sekarang hal tersebut dilakukan. Soalnya, bukan hanya karena wacana pemindahan ibu kota pemerintahan itu saja yang perlu diantisipasi, namun memang sudah menjadi tuntutan zaman yang semakin canggih dan kompleks. Ini yang harus dihadapi masyarakat Kalteng,” sebutnya. (dni)