KALAMANTHANA, Penajam – Luasnya lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara membuat tak lagi bisa hanya mengandalkan tenaga manusia. Pertanian modern dengan memanfaatkan mekanisasi kini jadi keharusan.
Di PPU saat ini terdapat sekitar 11 ribu hektare lahan pertanian. Di Kecamatan Babulu saja ada sedikitnya 350 hektare. Hanya bisa tergarap secara utuh jika mengikutkan mekanisasi.
“Sering saya katakan, karena (lahannya) luas, selain Kaltim juga menuju pertanian modern berbasis mekanisasi, maka tidak lagi bisa hanya menggunakan tenaga manusia. Saatnya menggunakan mekanisasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, Ibrahim kepada KALAMANTHANA.
Combine Harvester sudah ada di mana-mana di Kabupaten PPU. Alat ini bisa menyelesaikan panen padi 1 hektar selama 3 jam. Bandingkan jika dilakukan dengan tenaga manusia yang bisa membutuhkan waktu dua hari alias 48 jam. Itulah sebabnya, Kaltim menuju pertanian berbasis mekanisasi adalah keharusan.
“Habis kita panen, sudah berbentuk gabah. Dikarungkan dan masuk ke vertical dryer (pengering padi). Dengan kemampuan 8 ton bisa sampai 6 jam dari situ pindah lagi ke rice milling unit (penggilingan padi). Kalau mau lagi langsung kita makan, bisa. Ambil rice cooker, setengah jam sudah masak itu,” lanjutnya.
Dikatakan Ibrahim, di Kabupaten PPU Combine Harvester ada 61 unit. Saat ini petani mampu membeli sendiri dengan cara kredit seharga Rp350-400 juta. Apalagi, Pemerintah Kabupaten PPU menyediakan kredit dengan bunga paling rendah.
“Mereka kredit dan bank memberikan keringanan bunga. PPU merupakan lumbung padi di Kaltim,” tuturnya.
Ada beberapa Kabupaten di Kaltim yang sudah mencukupi kebutuhan beras, termasuk PPU. Selain PPU ada pula Kutai Kartanegara. Kabupaten Paser dan Berau hampir mendekati swasembada beras.Ia berharap kabupaten lain memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung lagi dengan yang lainya.
“Tetapi kadang-kadang kalau kita panen di sini, beras kita atau gabah kita dibeli oleh orang Banjarmasin. Untuk Kabupaten PPU dan Kabupaten Kukar produksinya sudah lebih dari 100 persen. Bahkan di sini sudah ada kelebihan. Yang masih kurang, jelas Balikpapan. Itu bisa dipenuhi. Kalau Kukar larinya ke Samarinda,” pungkasnya. (adv/kominfo-ppu/hr)
Discussion about this post