KALAMANTHANA, Muara Teweh – Teka-teki siapa sebenarnya yang menebang pohon sehingga menimbulkan pertikaian antara warga Dusun Muara Jaan, Desa Muara Inu, dengan Pemegang HPH PT Meranti Sembada di Kecamatan Lahei, Barito Utara, Kalimantan Tengah, akhirnya terungkap.
Ternyata pelakunya Samiun, seorang Ketua RT di Desa Muara Pari, bukan Nomi seorang tokoh masyarakat Desa Muara Inu seperti yang dituduhkan pihak perusahaan. Tetapi Samiun punya alibi untuk hal tersebut. Dia mengaku hanya disuruh mandornya dalam kapasitas selaku karyawan PT Joloi Mosack (kontraktor PT Meranti Sembada).
“Saya menebang 15 batang pohon meranti dan keruing atas suruhan mandor PT Joloi Mosack bernama Saiful. Saya tidak tahu kalau lokasi penebangan itu masuk areal PT Austral Byna,” begitu pengakuan Samiun dalam surat pernyataan yang dibuat di hadapan warga Muara Pari, Senin (27/3).
Menanggapi masalah ini, anggota Komisi II DPRD Barut Abri mengharapkan, pihak-pihak terkait mencermati masalah ini. “Kasihan masyarakat selalu mendapat perlakuan yang diduga diskriminatif, penghinaan, dan selalu disudutkan,” kata politisi PPP yang sangat concern terhadap masalah rakyat kecil ini. (mki)
Discussion about this post