KALAMANTHANA, Penajam – Ada yang ganjil dalam proyek pelebaran jalan nasional di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara. Jalan poros antarprovinsi ini, informasinya, malah dibiayai APBD kabupaten. Padahal, PPU sendiri mengalami defisit anggaran yang tinggi.
Tak pelak, situasi ini memunculkan kekecewaan pada masyarakat setempat. Salah satunya diungkapkan Rudi (32), warga Kecamatan Waru. “Saya pikir ini proyek dari provinsi, ternyata anggaran yang dipakai dari APBD (PPU),” katanya.
Padahal, warga sudah bersepakat untuk tidak meminta ganti rugi saat pembebasan lahan dengan harapan jalur dua di Kecamatan Waru segera dikerjakan. “Tapi, dengan kondisi pekerjaannya seperti ini, kami kecewa. Kenapa dana APBD kok dipakai membangun jalan nasional ini, sementara katanya defisit anggaran. Masih banyak jalan masyarakat yang perlu diperbaiki dan perlu peningkatan,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Waru, Hairil Wahyuni kepada KALAMANTHANA, menyatakan berencana akan memanggil kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum PPU. “Kami memang hanya LPM, namun kami merupakan wadah partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat,” katanya.
Hairil mengatakan proyek pelebaran jalan ini kurang memperhatikan aturan dan tidak mengikuti spesifikasi. Pengerjaan jalan nasional yang semestinya dibiayai pemerintah provinsi tetapi kali ini dibiayai APBD Kabupaten PPU.
“Dalam pengerjaan jalan nasional ini terdapat kejanggalan. Mestinya pengaspalan dilakukan dengan ketebalan maksimal, mengingat ini jalan poros (antarprovinsi). Artinya yang melintasi adalah kendaraan bertonase tinggi. Ini baru kemarin dikerjakan sudah banyak yang pecah dan terhambur aspalnya,” tuturnya.
Belum lagi keberadaan tiang listrik masih berdiri dengan kokoh di tengah jalan dan belum dipindah. Ini, menurutnya, menandakan proyek terkesan main-main.
Oleh karena itu, pihaknya akan meminta penjelasan Dinas PU dan kontraktor pelaksana. “Suratnya sudah kami buat untuk kami mintai keterangan bersama-sama masyarakat Kecamatan Waru mengingat dana yang digunakan dari APBD kita, dengan anggaran yang lumayan besar,” ungkapnya. (myu)
Discussion about this post