KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Ditemukan sedikitnya dua aliran sungai dalam kota Kuala Kapuas yakni Sungai Ulis dan Sungai Usang di Jalan Pemuda, Kelurahan Selat Utara, dipenuhi tanaman, sampah dan buntu hingga menjadi semak belukar. Sungai tersebut pun kini menjadi dangkal karena diduga sangat jarang dibersihkan.
Dua sungai yang semula airnya mengalir pasang surut dan digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan memasak, kini sudah tidak dapat digunakan lagi.
Padahal, dulunya sungai itu bisa dilewati kelotok kecil untuk memuat barang dan sayuran. Sungai yang berubah menjadi semak belukar itu kini juga menghambat keluar masuknya air ke lahan pertanian warga.
Terkait masalah tersebut, sudah ada imbauan dari Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat kepada Tim Satgas Adipura, untuk selalu memantau sungai-sungai dalam kota agar selalu bersih. Kalau hujan deras, dinas atau instansi terkait harus keliling kota melihat titik air yang tergenang untuk segera diatasi.
Hamsinah (40), warga Handel Ulis, Kecamatan Selat, menyebutkan sungai itu dulunya bersih dan airnya pasang surut mengalir (terhubung) ke sungai besar. Namun kini tidak lagi pasang surut, tetapi airnya diam di tempat akibat sungai itu sekarang buntu dan menjadi semak belukar.
“Tahun 2016 lalu, petugas kebersihan sepertinya dari Dinas PU pernah membersihkan, tetapi membersihkan seadanya saja yakni hanya ditebas tanaman bagian atasnya saja, sehingga tidak berpengaruh pada kondisi sungai. Biasanya kami warga yang bergotong royong bersihkan sungai, tetapi karena kondisinya sudah sangat parah, sehingga kami tidak mampu lagi membersihkannya,” jelas Hamsiah.
Dia juga mengaku kebingungan, apakah dinas atau bidang terkait tidak mengetahui kondisi ini. Padahal sungai ini terletak persis di pinggir jalan Pemuda, jalan yang setiap hari dilewati pegawai dan masyarakat menuju Kantor Bupati Kapuas.
Lurah Selat Utara Hardie mengaku sudah mengusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum, Panataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinas PUPRPKP) secara lisan agar sungai di wilayahnya itu dibersihkan, namun hingga kini belum ada respon.
Terpisah Kepala Dinas PUPRPKP Simpun Jaya mengatakan setelah mendapatkan laporan itu, pihaknya akan segera melakukan pembersihan terhadap sungai di kedua handel tersebut. “Dengan adanya laporan, tahun 2017 ini kita usahakan akan melakukan pembersihan. Sedangkan untuk pengerukannya akan kita anggarkan pada tahun 2018,” ujar Simpun. (nad)
Discussion about this post