KALAMANTHANA, Samarinda – Tertangkapnya Jm alias Amel dan MK alias Nayla membuktikan maraknya prostusi dalam jaringan (daring) di Kota Samarinda. Para cewek bisyar yang suka menerima BO kini kudu waspada. Sebab, aparat Polresta Samarinda kini bakal menguber mereka.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Komisaris Sudarsono menyebutkan pihaknya akan mendalami pengungkapan kasus pronografi melalui media online tersebut. “Ini perlu untuk mengungkap apakah ada pelaku lain atau kemungkinan kedua perempyan itu terkait dalam jaringan pelaku prostitusi dengan memperdagangkan orang lain,” katanya di Samarinda, Selasa (25/4/2017).
Yang jelas, menurut Sudarsono, MK alias Amel yang memiliki akun twitter @AmelSamarinda dan Ju alias Nayla, pemilik akun @Naylanaz022, sejauh ini bekerja sendiri. Mereka bahkan tak memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
Sudarsono mengatakan pengungkapan dua kasus prostitusi melalui media sosial twitter itu berdasarkan laporan masyarakat terkait unggahan bersifat asusila dan pornografi, sekaligus sebagai sarana prostitusi daring penyedia wanita penghibur.
“Pada Selasa dini hari kami berhasil menangkap dua perempuan pelaku prostitusi melalui daring. Keduanya menjajakan diri melalui twitter,” kata Sudarsono.
Penangkapan pertama berlangsung di Jalan Imam Bonjol pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 Wita dengan menangkap perempuan pelaku prostitusi berinisial MK. Berselang satu jam kemudian, personel Reskrim Polresta Samarinda kembali menangkap seorang perempuan berinisial Jm alias Am, juga masih di kawasan Jalan Imam Bonjol.
Dari penangkapan kedua perempuan pelaku prostitusi daring itu, tambah Sudarsono, personel Satuan Reskirm Polresta Samarinda menyita dua unit telepon genggam, dua buah kartu telepon genggam serta “screenshoot” dari akun twitter para pelaku.
“Dari postingan pelaku di akun twitternya sangat terlihat tidak senonoh. Pada akun media sosialnya itu, pelaku juga memberikan nomor telepon genggam yang bertuliskan ‘Open Bo Samarinda’. Ini menunjukkan indikasi adanya prostitusi dan perdagangan manusia,” terang Sudarsono.
Jika pihak kepolisian serius memberantas prostitusi online, sepertinya akan banyak “Nayla dan Amel lain” yang bakal bisa tertangkap. Pasalnya, tak sedikit perempuan-perempuan penjaja cinta yang menawarkan dirinya melalui akun media sosial, khususnya twitter. Dari pantauan KALAMANTHANA, tak sedikit yang masih berani menawarkan jasanya setelah peristiwa penangkapan Nayla dan Amel. Rata-rata, mereka beroperasi berpindah-pindah di antara dua kota, Samarinda dan Balikpapan. Bahkan satu jam yang lalu, masih saja ada pemilik akun twitter yang menawarkan jasanya melalui kicauan yang menggoda. (ik)
Discussion about this post