KALAMANTHANA, Penajam – Syarifah Ainun Jariyah membenarkan dirinya berniat maju pada Pilkada Penajam Paser Utara 2018. Dia tak mempersoalkan apakah maju sebagai bakal calon bupati ataupun wakil bupati.
Dihubungi KALAMANTHANA, Syarifah yang sedang berada di Jakarta membenarkan timnya mengambil formuir sebagai syarat untuk berkompetisi di Pilkada 2018 mendatang. Dia berjanji akan memperkuangkan PPU untuk jauh lebih baik lagi dengan perubahan nyata.
“Perlu ada perubahan yang nyata, mulai dari sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, maupun wisata,” katanya.
Dia menyebutkan PPU adalah kabupaten yang potensial untuk maju lebih baik. Potensi itulah yang hendak digali untuk kesejahteraan masyarakat modern dan relijius, termasuk juga menyediakan lapangan pekerjaan.
“Saya sangat siap untuk maju pada Pilkada, baik pemilihan bupati maupun wakil bupati Kabupaten PPU. Tentunya ini merupakan amanah dari masyarakat PPU yang mendorong saya maju. Saya tidak akan mengecewakan mereka demi menuju perubahan di Kabupaten PPU,” ujar mantan anggota DPRD Kabupaten PPU itu.
Syarifah, Jumat (28/4/2017), mengirimkan timnya mengambil formulir bakal calon di Koalisi Kerakyatan, gabungan tiga partai politik Nasdem, Hanura, serta PKB.
Pengambilan formulir ini merupakan bukti keseriusan salah satu putri terbaik Kabupaten PPU untuk maju pada Pilkada 2018 mendatang demi menuju perubahan di Benuo Taka. “Ini adalah bukti keseriusan ibu SAJ untuk berkompetisi di Pilkada 2018-2023 mendatang,” kata Ibrahim.
Dikatakannya saat ini posisi Syarifah masih di Jakarta. Syarifah mengutus tim untuk mengambil formulir sebagai persyaratan utama untuk maju di Pilkada PPU mendatang. Selain di Koalisi Kerakyatan, Syarifah juga akan melakukan pendaftaran di Partai Demokrat, PAN, serta PDIP.
“Besok kami akan mengambil formulir di Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional karena ini adalah langkah awal keseriusan kita ingin membuka komunikasi dengan baik di sejumlah parpol yang ada di Kabupaten PPU,” terangnya.
Syarifah Ainun Jariyah sudah tidak asing lagi di Kabupaten PPU. Ia merupakan salah satu mantan anggota DPRD PPU yang terbilang belia di periode 2009-2014 pada waktu itu. Pasca melepas atribut sebagai anggota DPRD, ia memiliki kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan juga anggota Bhayangkari karena bersuamikan seorang polisi. (hr)
Discussion about this post