KALAMANTHANA, Penajam – Ternyata, incaran utama Syarifah Ainun Jariyah bukanlah posisi wakil bupati, melainkan Bupati Penajam Paser Utara. Posisi itulah yang hendak dia rebut pada Pilkada 2018.
Tanda-tanda itu terlihat saat rombongan tim pemenangan Syarifah Ainun mendatangi markas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) PPU. Yang diambil bukanlah formulir pendaftaran calon wakil bupati, melainkan bupati.
Ketua Tim Pemenangan Syarifah Ainun, Ibrahim, dengan tegas menyampaikan pengambilan formulir di PAN ini, kandidatnya bukan sebagai wakil bupati, tetapi sebagai calon bupati PPU 2018-2023.
“Kami ambil formulir bupati, bukan sebagai calon wakil bupati,” tegasnya.
Dengan ucapan terima kasih atas kedatangan Tim SAJ ke Rumah PAN, Ketua Desk Pilkada PAN PPU, Yuni Wahyuni berharap bisa bekerja sama dan membangun komunikasi dengan baik kepada setiap bakal calon yang datang ke Rumah PAN untuk mengambil formulir maupun pengembalian formulir
“Kami minta maaf karena ketua kami H. Hamdan tidak dapat hadir karena dinas luar,” katanya. Dia mengingatkan batas akhir pengambilan formulir adalah pada 1 Mei 2017 dengan pengembaliannya paling lambat 15 Mei nanti.
Dikatakannya, siapapun yang mendaftar akan diterima PAN. Pun, siapa saja yang mengembalikan formulir akan disambut dengan meriah.
PAN, menurutnya, juga butuh bersinergi dengan partai lain karena PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD PPU. Mereka butuh tiga kursi lagi sebagai syarat memenuhi lima kursi untuk maju di Pilkada 2018.
“Semoga kerja sama dan jalinan komunikasi ini bisa selamanya berjalan dengan baik,” harapnya.
PAN merupakan parpol ketiga yang didatangi Syarifah Ainun, mantan anggota DPRD PPU, dalam upaya maju pada Pilkada 2018. Sebelumnya, dia sudah mengambil formulir di Koalisi Kerakyatan (Nasdem, Hanura, PKB) dan Partai Demorat.
Sebelum ke Rumah PAN, tim pemenangan Syarifah Ainun pertama kali mendatangi Kantor DPC Demokrat Kabupaten PPU, disambut langsung Sekretaris Partai Demokrat Syamsuddin untuk mengambil formulir sebagai syarat awal untuk maju di Pilkada 2018.
Wanita cantik ini sepertinya tidak main-main untuk maju di Pilkada 2018 mendatang dengan modal mantan anggota DPRD PPU 2009-2013 termuda saat itu lewat PDK. Di samping itu finalis Pemilihan Putri Indonesia 2011 tingkat Kalimantan Timur ini sangat fashionable dalam hijab dan tentu saja tidak asing lagi di PPU dan figur muda yang dicintai oleh masyarakat PPU.
Ibrahim berharap bersama Partai Demokrat bisa saling bekerja sama membangun komunikasi dengan baik, saling mendukung baik di Pilgub Kaltim maupun Pibup Kabupaten PPU. Apalagi sosok SAJ merupakan putri daerah PPU merupakan sosok figur muda dan tentu saja mengerti keadaan PPU.
“Harapan kami bisa membangun komunikasi dengan baik bersama Partai Demokrat, saling berkerja sama dan saling mendukung baik di Pilgub Kaltim maupun di Pilbup PPU,” tegas Ibrahim. (hr)
Discussion about this post