KALAMANTHANA, Penajam – Sebagian besar masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara mendukung pembangunan tol teluk laut PPU-Kota Balikpapan segera dikerjakan. Pasalnya, mereka melihat keberadaan tol nanti tentu bisa cukup berpengaruh kemajuan Kabupaten PPU ke depan.
Menurut salah satu warga Sesulu Nganro, jika jembatan itu terbangun, tentunya akan berdampak positif terhadap masyarakat. Salah satunya, menurut mantan aktivis sosial itu kepada KALAMANTHANA, Rabu (3/5/2017), adalah kebutuhan pokok bisa jauh lebih murah karena bisa memangkas mata rantai biaya transportasi. Terbukanya akses akan memudahkan warga PPU menjual hasil buminya ke Balikpapan sekaligus menarik investor untuk menanamkan modalnya di PPU.
“Pastilah kita sangat berharap agar jembatan tersebut segera dibangun jika ingin melihat PPU jauh lebih maju. Potensi wisata banyak di PPU, dari pantai, goa, mangrove, semuanya itu cukup menjual. Dengan adanya akses jembatan itu nantinya orang-orang bisa berwisata ke PPU tanpa terkendala masalah trasportasi,” katanya.
Menurutnya, agar anggota DPRD dapat mendukung adanya jembatan tersebut, bukan menghalangi ataupun mempersulit karena bagaimanapun juga itu merupakan salah satu cara jika ingin melihat PPU jauh lebih maju. Bahkan untuk kesehatan sendiri, jika ada yang sakit parah bisa dengan cepat dirujuk ke Rumah Sakit Balikpapan, dan segala akses akan jauh lebih lancar.
“Seumpama masyarakat sedang sakit parah, harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Balikpapan, tidak perlu lagi naik ferry yang memakan waktu lama. Dengan adanya jembatan tentu hal itu akan jauh lebih muda,” lanjutnya.
Hal senada juga diutarakan warga Sungai Paret H. Ajas. Seharusnya DPRD menyetujui dan mendukung jembatan tersebut karena itu akan berdampak besar bagi masyarakat. Bisa memakan waktu singkat jika ingin ke Kota Balikpapan ataupun sebaliknya. Bahkan akan menarik investor ke Kabupaten PPU dan akan jauh lebih cepat jika menuju bandara.
“Saatnya PPU maju, sebagai masyarakat karena harap para wakil rakyat kita untuk mendukung penuh pembangunan jembatan tersebut. Bayangkan saat ini kalau kita ke Balikapapan ataupun sebaliknya butuh waktu berapa jam,” kata H. Anjas.
Senada juga disampaikan Ridwansyah, warga Tanjung Tengah juga mendukung pembangunan jembatan tersebut. Pasalnya dirinya biasa ke Balikpapan dengan membawa motor dan di media massa banyak berita seputar pungli buruh sebesar Rp 5.000 saat menurunkan motor maupun mengangkat motor dari klotok yang menuai pro dan kontra dan sebagian besar masyarakat mengeluhkan hal tersebut.
“Harapan kami agar jembatan tersebut dibangun karena selain mempersingkat waktu, tentu saja menimalisir angka kecelakaan laut, seperti yang pernah terjadi, dimana tabrakan speedboat, yang merenggut korban jiwa, dan bukan hanya sekali terjadi. Semoga anggota DPRD mendukung pemerintah daerah untuk membangun jembatan tersebut bukan menghalangi atau mempersulit seperti diberitakan salah satu media massa,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post