KALAMANTHANA, Penajam – Siapa sangka sosok Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar memiliki sejumlah koleksi benda-benda pusaka bersejarah yang usianya telah ratusan tahun. Sebagian di antaranya akan dipamerkan pada MTQ ke-39 Provinsi Kaltim.
Dari sejumlah koleksi antik milik suami Hj. Rustini Yusran Aspar ini di antaranya ada keris lembuswana yang menurut catatan sejarah dibuat pada abad IV, dengan daerah asal Kerajaan Palawa di India Selatan. Dari catatan sejarah, keris tersebut memiliki kegunaan sebagai benda pusaka resmi Maharaja Kudungga yang merupakan raja pertama Kerajaan Mulawarman.
Latar belakang keris ini, menurut catatan seorang sejarawan Eropa, A Bergaqne, yang pernah meneliti sebuah prasasti di daerah Dong-Duang Kamboja, menyebutkan seorang keturunan Raja Palawa dari India Selatan bernama Kudungga. Karena ia bukan putra mahkota pewaris kerajaan, maka Kudungga diperintahkan agar merantau mencari wilayah untuk mendirikan kerajaan baru. Kemudian sebelum berangkat ia diberi bekal oleh ayahnya berupa pusaka keris lembuswana dan kalung Uncal bermotif mitologi Hindu yang selanjutnya kudungga mendirikan kerajaan Mulawarman di Kaltim.
Saat ditanya tentang asal-muasal benda bersejarah tersebut bisa sampai ke tangan dirinya, orang nomor satu di Tanah Benuo Taka itu menjawab dengan santai sambil tertawa ringan bahwa itu merupakan rahasia perusahaan. “Hehehe…itu rahasia perusahaan,” kata Yusran Aspar.
Selain koleksi keris lembuswana ini, Yusran juga mempunyai koleksi historis tinggi lainnya yaitu berupa Alquran abad ke-15 yang diperkirakan berasal dari Kerajaan Samudra Pasai atau kerajaan Demak Jawa Tengah. Alquran ini masih berbahan baku daun lontar dan bersampulkan bahan tapas aren yang telah diawetkan karena memang saat itu belum ada produk kertas beredar.
Dari catatan yang ada, latar belakang Alquran ini bahwa pada abad itu berdirinya kerajaan Islam Samudra Pasai di Sumatra dan kerajaan Demak di Jawa Tengah. Kemudian saat itu berkumpul para ahli tasawuf dan kaum mursid ahli tafsir Alquran yang berdatangan dari Irak, Yaman dan sebagainya.
Mengingat pada waktu itu penghafal Alquran masih sangat terbatas maka para ahli tasawuf dan kaum mursid berusaha melestarikan Alquran dengan cara mencatat atau menulis. Karena pada waktu itu belum ada kertas, maka digunakan media daun lontar yang kemudian diawetkan dengan bumbu rempah-rempah. Kemudian lahirlah Alquran dari daun lontar yang telah melalui tatanan terbaiknya tersebut yang salah satunya ada di tangan Bupati PPU tersebut.
Ada juga koleksi lainnya milik Yusran Aspar berupa pedang persia yang bermotif kaligrafi Arab dengan daerah asal Babilonia, Persia yang diperkirakan masa pembuatan pedang ini adalah pada abad ke-9. Dari catatan sejarah, kegunaan pedang ini adalah sebagai upeti dari para khalifah atau saudagar kepada para raja atau para pengusaha. Konon menurut cerita-cerita, pedang persia milik Yusran Aspar ini, merupakan salah satu upeti para khalifah kepada raja-raja. Namun pedang itu bisa sampai ketanggan Bupati PPU, mediapun masih belum tahu sumbernya.
Ada juga koleksi antik yang mungkin belum pernah ditemui adalah sebuah tasbih antik. Konon merupakan tasbih milik dari Sunan Ampel. Menurut Yusran Aspar, konon tasbih tersebut hanya berjumlah 30 butir, berbeda dengan tasbih pada umumnya yang memiliki butiran sebanyak 33.
Namun, kata dia, dalam kondisi tertentu, jumlah butiran tasbih tersebut dapat genap menjadi berjumlah 33 butir. Namun, lanjut dia, semua itu juga tergantung dengan keyakinan seseorang.
“Wallahuwalam itu dapat terjadi. Namun semua itu terjadi juga tergantung dengan keyakinan seseorang,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, agar masyarakat luas dapat mengetahui lebih dekat benda-benda bersejarah yang pernah ada, sejumlah koleksi miliknya tersebut rencananya akan dipamerkan pada kegiatan pembukaan MTQ ke-39 tingkat Kaltim di Kabupaten PPU.
“Silahkan jika seluruh masyarakat ingin menyaksikan langsung wujud Alquran tertua abad ke 15 yang masih berbahankan daun lontar, atau ingin menyaksikan keris lembuswana yang merupakan pusaka resmi milik Maharaja Kudungga, raja pertama Kerajaan Mulawarman atau pedang persia bertuliskan kaligrafi arab,” ajak Yusran Aspar. (adv/humas-ppu/hr)
Discussion about this post