KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kalteng mengusulkan anggaran mendahului Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2017. Usulan itu disampaikan kepada pihak DPRD Kalimantan Tengah sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Gubernur dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng.
Guna membahas usulan anggaran mendahului Perubahan APBD tersebut, Selasa (9/5/2017), komisi-komisi yang ada di DPRD Kalteng langsung melaksanakan rapat bersama dengan mitra kerja masing-masing.
Salah satunya, rapat antara Komisi B DPRD Kalteng dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam rapat ini, Dinas Koperasi dan UMKM mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp50 juta pada dinas mereka pada APBD 2017 ini.
Usulan itupun disetujui oleh Komisi B DPRD Kalteng. Pasalnya usulan anggaran itu sangat penting dalam rangka mendukung kegiatan Kalteng Expo yang akan dilangsungkan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendatang.
“Permintaan itu dapat kita terima, karena awalnya Kalteng Expo diselenggarakan di Kota Palangka Raya. Namun karena lokasinya dipindahkan ke Sampit, tentunya membutuhkan biaya lagi,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Kalteng, Punding LH Bangkan, usai mengikuti rapat tersebut.
Punding menambahkan, sebelumnya, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga telah menyampaikan surat untuk penambahan anggaran itu kepada Pimpinan DPRD Kalteng. Sehingga dalam pembahasan pada tingkat Komisi pihaknya menyetujui adanya penambahan anggaran sebesar Rp50 juta tersebut.
Legislator dari Fraksi Demokrat DPRD Kalteng ini menjelaskan, meski menyetujui pergeseran anggaran tersebut, namun Komisi B DPRD Kalteng meminta agar tidak diambil dari anggaran mengikuti Palangka Expo. Sebab, Palangka Expo tersebut dalam rangka memeringati hari jadi Kota Palangka Raya, sehingga Pemprov wajib mengikuti dan membuat stand.
“Kita mengusulkan agar Rp50 juta tersebut diambil dari sosialisasi tentang koperasi kepada para siswa yang anggarannya mencapai Rp131 juta dan baru dilaksanakan setelah APBD-P 2017 selesai dibahas. Kalaupun tidak dimasukkan dalam APBD-P, sosialisasi koperasi untuk tingkat pelajar itu kan bisa menyesuikan anggaran. Terpenting itu, jangan sampai kegiatan penting justru tidak diikuti Dinas Koperasi dan UMKM,” terang Punding, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kalteng ini.
Kalteng Expo dalam rangka memeringati hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah ini awalnya selalu diselenggarakan di Kota Palangka Raya. Namun, pada 2017 ini, Gubernur Sugianto Sabran menginginkan agar diselenggarakan di Sampit, Kabupaten Kotim.
Perubahan tersebut tidak dipermasalahkan, dan perlu didukung agar semua daerah merasakannya. “Resikonya memang anggaran untuk pelaksanaannya akan bertambah jika dilaksanakan di luar Palangka Raya. Masyarakat di Kabupaten lain kan juga ingin merasakannya. Perlu berpindah-pindah memang pelaksanaannya,” pungkas Punding. (ik)
Discussion about this post