KALAMANTHANA, Palangka Raya – Marcos Tuwan buka suara. Dia menegaskan, pembacokan yang dialami anak dan istrinya murni pencurian. Dia menepis dugaan peristiwa itu penyerangan yang berhubungan dengan hal lain.
Marcos Tuwan adalah pemilik arena wisata Kumkum di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selain itu, dia juga Damang Pahandut di Kota Cantik. Marcos pun dikenal sebagai figur yang kritis di Kalteng.
“Ini murni pencurian. Pelakunya hanya satu orang dan masuk melalui jendela kamar tidur anak saya,” ujarnya. Dia mengaku, saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang berada di rumah.
Peristiwa itu sendiri terjadi pada Kamis (11/5) dinihari. Akibat pembacokan itu, istrinya Retri Soulisa dan anaknya Albert mengalami luka berat di bagian tangan maupun kepala. Kini keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus.
Marcos pun berkisah tentang peristiwa tersebut. Saat itu, dirinya terbangun saat mendengar teriakan Albert, anaknya yang baru berumur 13 tahun sekitar pukul 01.00 wib. Dalam kondisi setengah sadar mendengar teriakan itu, dia mendatangi kamar anaknya namun pintu seperti tertahan seseorang.
Damang Pahandut ini pun kembali ke kamarnya untuk mengambil senjata tajam. Sesaat setelah membawa senjata tajam, pintu kamar anaknya sudah terbuka dan istrinya sedang memeluk pelaku yang dikira anaknya.
“Saya sempat berupaya mengejar pelaku yang berupaya kabur dari pintu jendela sampai ke perumahan PCPR jalan Diponegoro Palangka Raya. Bahkan saya sampai berkeliling hingga di depan kantor Bappeda Kalteng, tapi tidak juga ketemu,” ucapnya.
Setelah berupaya mengejar namun tidak juga mendapatkan pelaku, Marcos pun kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia melihat tangan dan kepala anak serta kedua tangan istrinya mengeluarkan darah akibat terkena senjata tajam.
“Melihat itu saya langsung membawa anak dan istri saya ke RSUD. Seperti itu kejadiannya,” kata Marcos.
Aparat Polres Pahandut dan Polres Palangka Raya hingga kini masih menyelidiki peristiwa itu. (ik)
Discussion about this post