KALAMANTHANA, Muara Teweh – Nadalsyah melamar PDI Perjuangan menuju Pilkada Barito Utara 2017. Saingannya tak ringan, terutama dari kader internal yang berambisi tampil di kontestasi perebutan Barito Utara 1 itu.
Nadalsyah menjadi orang terakhir yang mendaftarkan dirinya dalam penjaringan partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Dia masuk di menit-menit terakhir menjelang penutupan pendaftaran.
Masuknya Nadalsyah membuat persaingan memperebutkan perahu PDIP di Pilkada Barut menjadi begitu ramai. Sebab, ada 11 orang yang memperebutkannya.
Saingan berat bagi Nadalsyah untuk mendapatkan tiket PDIP berasal dari kader internal PDIP sendiri. Sebab, dengan menjadi penguasa di DPRD Barut dan menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung sendiri pasangan calon, PDIP ingin mengubah konstalasi politik di Barut dengan menguasai Barito Utara 1 setelah selalu gagal dalam setiap kontestasi pilkada langsung.
PDIP memiliki sejumlah kader mumpuni untuk dicalonkan menjadi Bupati Barut pada pilkada mendatang. Selain Ompie Herby yang kini jadi wakil bupati, ada pula Set Enus Y Mebas yang kini jadi Ketua DPRD Barut.
Jangan abaikan pula peluang dan ambisi sejumlah figur muda PDIP seumpama Taufik Nugraha, Sastra Jaya, atau Sunario dan Henny Rosgiaty Rusli. Empat nama ini adalah kader PDIP yang kini duduk di DPRD. Taufik sendiri pernah menyatakan ambisinya untuk maju pada Pilkada Barut sebagai figur muda. Pun politisi senior si Banteng yang tak bergabung di DPRD seperti Kameloh Endang A.
Sementara di luar internal, sejumlah politisi juga mendaftar di PDIP dan potensial jadi pesaing Nadalsyah. Mereka antara lain Tajeri (Ketua DPC Gerindra/anggota DPRD), Acep Tion (Wakil Ketua DPRD dari PAN), atau Hariannur Ansyar (mantan Wakil Ketua DPRD/politisi PAN). (mki)
Discussion about this post