KALAMANTHANA, Penajam – Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ melakukan inspeksi mendadak di Pasar Induk Nenang, Kecamatan Penajam, Kamis (8/6/2017).
Sidak ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang hari raya Idul Fitri. Mustaqim didampingi Kepala Dinas Pertanian Joko DF, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Surito, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Rahman Nurhadi, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Sutrisno, Kabid Perdagangan Rusli, serta Kepala UPTD Pasar Usman Ali.
Mustaqim mengecek langsung harga-harga bahan sembako di pasar, termasuk beras, terutama beras lokal seperti beras dari Kecamatan Babulu. Bahkan ia menanyakan apakah beras lokal tersebut sudah masuk di pasar lokal Penajam atau tidak.
Mustaqim menyampaikan harga-harga sembako masih relatif stabil, bahkan mengalami penurunan pada beberapa harga kebutuhan seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Hal ini juga dipertegas oleh Kabid Perdagangan, Rusli. “Harga bawang merah sekarang hanya Rp.35.000 dan bawang putih Rp.55.000 perkilo yang sebelum Ramadan bisa mencapai Rp.90.000. Saat ini yang masih mahal adalah harga ikan, dikarenakan faktor cuaca yang sedang musim selatan sehingga nelayan banyak yang tidak melaut,” ujarnya.
Sementara itu dari hasil komunikasi Mustaqim dengan beberapa penjual adalah keluhan mereka akan kondisi pasar induk yang cenderung sepi dikarenakan adanya pasar dadakan yang ada di Gunung Seteleng. “Di sini ramai hanya pada saat hari pasar saja yaitu minggu dan kamis. Kalau tidak hari pasar sepi. Kebanyakan penjual pindah ke pasar dadakan di Gunung Seteleng, bahkan penjual yang sudah punya kios di sini menutup kiosnya dan pindah jualan di sana,” ujar Misran salah satu pedagang sembako di Pasar Induk.
Untuk itu Mustaqim meminta kepada beberapa pihak terkait setelah lebaran untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini. “Saya minta kepada pihak terkait seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan, untuk dapat berkoordinasi menyelesaikan permasalahan ini agar pedagang hanya terkonsentrasi ke pasar induk saja,” ujarnya.
Sementara itu Sutrisno juga menambahkan agar Dinas Perhubungan dapat melakukan rekayasa lalu lintas khususnya mengalihkan angkutan kota agar mau masuk kedalam pasar sehingga memudahkan masyarakat yang ingin ke pasar. “Dari sisi pembeli mengeluhkan masalah biaya angkutan kota yang cenderung mahal untuk masuk ke pasar induk. Sedangkan di pasar dadakan aksesnya sangat mudah. Untuk itu saya harapkan peran Dinas Perhubungan untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya. (adv/humas-ppu/hr)
Discussion about this post