KALAMANTHANA, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Dani Rakhman, punya usul bagaimana mengatasi praktik perbuatan perselingkuhan mesum di wilayahnya. Apa itu?
Secara sederhana, dia berharap Satpol PP Kotim lebih intens lagi melakukan patroli pada jam-jam tertentu. Patroli itu dia anggap bisa mencegah perbuatan memalukan itu.
Jika patroli Satpol PP tak cukup lagi untuk meredam tindakan perselingkuhan dan mesum di Kotim, dia punya usul yang lebih ekstrem lagi. Dia minta Satpol PP menangkap saja warga yang kedapatan berselingkuh ataupun berbuat mesum.
“Sebagai upaya untuk memberikan efek jera kepada warga yang masih melakukan aktivitas terlarang tersebut, sebaiknya apabila pasangan yang kedapatan selingkuh dan tidak dapat menunjukan kartu identitas resmi terkait pernikahannya, langsung tangkap saja dan panggil pasangan resminya,” tutupnya.
Tindak perselingkuhan dan perbuatan mesum, bahkan di bulan Ramadan sekalipun, menunjukkan tanda-tanda peningkatan di Kotim. Sepanjang malam Sabtu hingga Minggu dinihari kemarin saja, aparat Satpol PP bersama Polres Kotim menangkap sejumlah pasangan mesum atau bukan muhrimnya dan warga tanpa identitas di sejumlah hotel.
DPRD Kotim mengapresiasi kinerja tim gabungan operasi pekat Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dan sejumlah instansi terkait lainnya yang rutin menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) selama Ramadan.
“Kita sangat apresiasi kinerja tim gabungan yang telah rutin menggelar operasi pekat selama bulan Ramadan, untuk menghormati umat muslim yang melaksanakan ibadah di bulan puasa,” kata Dani Rakman, anggota Komisi II DPRD Kotim di Sampit, Senin (12/6).
Ia meminta selama Ramadan, Satpol PP Kotawaringin Timur harus dapat menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat, di antaranya dengan meningkatkan pelaksanaan razia pekat dan patroli rutin.
“Sangat prihatin sekali setelah mengetahui masih banyaknya warga yang diamankan pihak Satpol PP saat menggelar operasi pekat bersama tim gabungan lintas instansi. Seharusnya aktivitas yang dilakukan warga seperti itu sudah tidak ada lagi saat ini terlebih saat bulan Ramadan,” tukas politikus partai Demokrakt ini. (joe)
Discussion about this post