KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Samudra alias Samud (10), warga Desa Tumpung Ulung Rt. 2 Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalteng, harus dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapat perawatan medis yang lebih intensif akibat luka serius pada bagian kepala.
Sebelumnya bocah ini ditemukan tidak sadarkan diri dan tergeletak di Jalan Irigasi Desa Tumpung Ulung, Senin (12/6/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.
Rusdianur (49) yang juga warga Desa Tumpung Ulung RT 01 yang pertama kali menemukan korban, menuturkan pada saat itu dia melihat korban tidak sadarkan diri dan terlihat mengeluarkan darah di sekitar hidungnya. “Saya cek korban masih bernafas, saya mengira korban pada saat itu dalam keadaan mabuk sehingga tertidur di jalan,” tuturnya.
Kapolres Barito Timur AKBP Raden Petit Wijaya mengatakan laporan terkait penemuan anak tidak sadarkan diri tersebut telah diterima Polsek Pematang Karau dan sudah ditindaklanjuti dengan memeriksa saksi saksi dan meminta keterangan korban.
“Dari hasil pemeriksaan dan keterangan korban bahwa korban mengalami penganiayaan dan pengeroyokan, kita sudah kantongi dua nama yang diduga pelaku dan saya sudah perintahkan untuk segera mengamankan pelaku,” kata Petit yang turun langsung dan mengecek kondisi korban di rumah sakit sekitar pukul 22.00 WIB.
Kapolres Bartim menambahkan korban masih dirawat intensif di RSUD Doris Sylvanus namun sudah bisa berkomunikasi dan menceritakan kronologis kejadian. Kapolres juga memberikan bantuan kepada korban melalui ayah korban untuk meringankan biaya.
Petit mengimbau agar keluarga korban menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Polri dan jangan mengambil tindakan sendiri karena justru akan melanggar hukum.
“Jangan bertindak sendiri, percayakan penanganan kasus ini kepada Polri atau Polres Bartim,” tegasnya.
Belajar dari kejadian ini, Kapolres Bartim mengingatkan kepada para orang tua agar melakukan pengawasan terhadap kegiatan anak-anaknya. Kalau anak tidak pulang apalagi sampai larut malam agar dicari tahu kemana perginya. Sehingga kalau terjadi apa-apa atau pergaulan anak yang negatif bisa segera kita cegah dan antisipasi. (dni)
Discussion about this post