KALAMANTHANA, Penajam – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara menyoroti penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) di daerah tersebut yang dinilai tidak tepat sasaran.
Penilaian tersebut diberikan Sekretaris Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Anwar Sanusi di Penajam, Senin (16/2). Bersama sejumlah anggota lainnya, AnwarSanusi menerima kedatangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Tidak tepatnya sasaran penyaluran KIS itu mengakibatkan banyak warga kurang mampu tidak dapat menikmati program layanan kesehatan,” ungkap Anwar Sanusi.
Politisi dari Partai Gerindra tersebut menegaskan, BPJS harus melakukan pembenahan terlebih dahulu, sehingga pelayanan program jaminan kesehatan kepada masyarakat tepat sasaran.
BPJS Kesehatan Cabang Kota Balikpapan datang ke Penajam untuk menyosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada anggota DPRD Penajam Paser Utara.
“Setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonseia wajib menjadi peserta program jaminan sosial sesuai aturan yang berlaku,” kata Kepala Cabang BPJS Kota Balikpapan Muhammad Fakhriza saat sosialisasi di Penajam.
Menurut ia, setiap orang atau organisasi juga mempunyai kewajiban untuk turut mendukung implementasi dalam program jaminan kesehatan nasional.
“Berbagai regulasi menunjukkan pentingnya jaminan kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, terutama di bidang kesehatan,” ujar Muhammad Fakhriza.
Sosialisasi JKN-KIS ini merupakan salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara. (adv/dprd-ppu/hr)
Discussion about this post