KALAMANTHANA, Penajam – Desain teknis jembatan tol Teluk Balikpapan berubah lagi. Akibatnya, tak hanya pemancangan perdana tiang jembatan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara-Kota Balikpapan itu yang kembali molor, melainkan juga membengkaknya biaya pembangunan.
Kini, pemancangan perdana tiang jembatan, harus menunggu evaluasi desain detail teknis (DED). Untuk menyelesaikannya butuh waktu sekitar tiga bulan sehingga tak mungkin pemancangan perdana tiang jembatan dilakukan Agustus tahun ini sebagaimana rencana awal.
“Pemancangan perdana tiang jembatan Penajam-Balikpapan sebagai tanda dimulainya pengerjaan jembatan itu menunggu evaluasi DED karena ada perubahan desain jembatan,” kata Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar di Penajam, Senin (3/7/2017).
Rencananya pemancangan perdana tiang jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Melawai, Kota Balikpapan tersebut akan dilakukan pada Agustus 2017.
“Pemasangan perdana tiang pancang jembatan Penajam-Balikpapan pada Agustus 2017 dipastikan mundur karena jembatan mengalami perubahan desain. Jadi DED harus dievaluasi kembali,” kata Yusran.
Dengan perubahan desain tesebut menurut bupati, juga memicu pembiayaan pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan tersebut semakin melejit.
Desain jembatan tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, yang awalnya direncanakan satu pintu, berkembang menjadi dua pintu sehingga menambah anggaran pembangunan.
PT Waskita Karya, lanjut Yusran Aspar, memaparkan jumlah pintu masuk jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan menjadi dua pintu, serta titik turun jembatan bukan di “coastal road” melainkan di jalan provinsi.
“Awalnya pembiayaan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan itu Rp6 triliun, tapi dengan adanya perubahan desain menjadi Rp9,3 triliun,” jelasnya.
Yusran Aspar menyatakan evaluasi desain jembatan tol penghubung sepanjang 6,1 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut membutuhkan waktu minimal tiga bulan.
“Evaluasi desain jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan itu dipastikan memakan waktu 3 bulan, karena perlu dilakukan pengecekan ulang,” ucapnya.
Sehingga rencana pemacangan perdana tiang jembatan tol penghubung dengan tinggi ruang bebas setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi yang ditargetkan pada Agustus 2017 itu, tambah Yusran Aspat, dapat dipastikan diundur. (ik)
Discussion about this post