KALAMANTHANA, Sampit – Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi di Kecamatan Telawang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Begitu pelakunya diamankan, maka kisah yang amat miris pun menyeruak.
Salah satu yang membuat publik mengurut dada adalah pelaku masih sangat belia, baru berusia 13 tahun. Dalam ukuran usia sekolah, pelaku bisa disebutkan baru setara kelas 1 SMP. Dan, memang R, pelaku diketahui baru saja lulus sekolah dasar.
“Pelaku masih anak di bawah umur. Dia melahirkan sendiri, kemudian pergi ke rumah rekannya karena takut,” kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar di Sampit, Selasa (4/7/2017).
R merupakan anak karyawan perkebunan kelapa sawit. Pergaulan bebas membuatnya mengandung janin hasil hubungan terlarang dengan seorang pekerja lepas asal Kupang.
Ironisnya, pria dewasa yang menghamilinya itu pulang ke daerah asalnya. Sempat berhasil dihubungi, kemudian pria itu tidak diketahui lagi keberadaannya.
Pada Kamis (29/6) sekitar pukul 21.30 WIB, R sakit perut dan berjalan sekitar 150 meter dari rumahnya menuju kebun sawit. Dia melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan orang lain di areal kebun sawit Blok 107 Divisi IIB Bedeng Utara PT BSK I Kecamatan Telawang. Dia kemudian pergi ke rumah rekannya di kawasan itu.
Bayi laki-laki dengan berat sekitar 2 kg dan panjang 44 cm itu ditemukan dalam kondisi hidup oleh dua warga yang sedang mencari jamur pada Jumat (30/6) sekitar pukul 08.00 WIB. Warga bernama Ogit menemukan bayi itu setelah melihat anjingnya mendekati benda yang ternyata bayi malang tersebut.
Kasus ini terungkap setelah polisi mendapat keterangan dari warga bahwa ada perempuan yang memeriksakan kesehatan, diduga usai melahirkan. Polsek Kotabesi kemudian memanggil perempuan itu yang ternyata adalah R. Di hadapan petugas, R mengakui bahwa bayi yang ditemukan tersebut adalah bayi yang dilahirkannya.
“Kasus ini tetap kami proses meski pelakunya masih di bawah umur. Namun prosesnya tentu memperhatikan kondisi yang bersangkutan yang merupakan anak di bawah umur. Saat ini dia kami titipkan kepada orangtuanya,” kata Muchtar. (joe)
Discussion about this post