KALAMANTHANA, Samarinda – Begitulah pelatih sepak bola. Jika keputusan wasit merugikan timnya, mencak-mencak. Begitu menguntungkan, biasanya diam seribu bahasa. Tak terkecuali pelatih Borneo FC, Dragan Djukanovic.
Ditanya soal kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa, kali ini Djukanovic memilih diam. “Untuk wasit, saya tak mau berkomentar,” katanya seusai pasukannya mengalahkan Mitra Kukar 1-0 dalam laga lanjutan Kompetisi Liga 1 di Stadion Segiri, Samarinda, Selasa (11/7/2017).
Gol semata wayang bagi tim berjuluk Pesut Etam tersebut dicetak oleh penyerang Lerby Eliandri Pongbabu pada menit 62. Penyerang asal Kota Samarinda itu mampu membuat ribuan suporter Pusamania bergemuruh, dengan gol yang dilakukanya melalui gerakan salto.
Gol Lerby, sempat menuai protes dari pemain Mitra Kukar, karena menganggap Lerby dalam posisi off side. Namun wasit Abdul Rahman Salasa, tetap mengesahkan gol tersebut, dan melanjutkan kembali pertandingan.
Usai pertandingan Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra mengaku kecewa dengan kegagalan timnya membawa poin di laga derby (tim satu kota/provinsi) Mahakam. Pasalnya, lanjut Jafri ia tetap meyakini bahwa gol Lerby Eliandri dalam posisi offside.
“Kalau tidak offside, kami tidak mungkin protes. Ya, inilah sepak bola. Apapun hasilnya saya masih salut kepada para pemain saya yang sudah berjuang maksimal sepanjang pertandingan,” jelasnya.
Penjaga gawang Mitra Kukar Joko Ribowo menambahkan rekan- rekannya sudah berjuang maksimal, namun sayangnya kepemimpinan wasit masih berpihak pada tuan rumah. “Posisi Lerby ada setengah meter dari stoper kami Saiful. Apa boleh buat wasit tetap mengesahkan gol tersebut. Kejadian ini patut menjadi evaluasi,” katanya.
Djukanovic, sebaliknya, asyik memuji pemainnya. Dia tak lagi mencak-mencak menuding wasit sebagaimana dalam beberapa laga tandang dia lakukan saat Borneo FC dirugikan keputusan wasit.
Pelatih asal Montenegro itu mengakui timnya telah melakoni laga yang cukup berat. Ia bersyukur para pemainnya bisa meraih hasil sempurna sekaligus mempertahankan rekor belum pernah kalah di kandang. “Hasil sempurna ini merupakan usaha dan kerja keras para pemain,” ujarnya.
Sedangkan kapten tim Borneo FC, Ponaryo Astaman mengatakan bahwa hasil positif dari laga derby ini, ia harapkan bisa mamacu semangat rekan- rekannya untuk bangkit dan menaikkan kembali pamor tim Borneo FC.
Tambahan tiga poin mendongkrak posisi Borneo di peringkat 10 dengan poin 20, Sedangkan Mitra Kukar turun pada posisi 8 dengan poin 21. (ik)
Discussion about this post