KALAMANTHANA, Palangka Raya – Semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, dapat kian mengikis budaya dan kearifan lokal, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah yang identik dengan budaya Suku Dayak.
Kondisi ini juga mendapat perhatian khusus dari kalangan legislator DPRD Provinsi Kalteng, yang berharap agar kearifan lokal yang ada wajib dilestarikan, apalagi di Provinsi Kalteng sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat serta potensi sumber daya alam (SDA) yang dapat menjadi alternatif usaha serta dapat mendukung pemasukan asli daerah (PAD).
“Kearifan lokal wajib dilestarikan, apalagi di Provinsi Kalteng sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat. Potensi inilah yang menjadi daya tarik kita di mata dunia,” ucap anggota Komisi A DPRD Kalteng Nataliasi, di Gedung DPRD Kalteng, Selasa (18/7/17).
Srikandi dari Fraksi Partai Amanat nasional (PAN) tersebut juga memaparkan, tidak hanya untuk dilestarikan, tetapi kearifan lokal juga mampu menambah PAD apabila dikelola dengan baik dan adanya kerjasama pemerintah khususnya instasi terkait untuk mempromosikan daerah.
Diyakininya bahwa banyak sekali kearifan lokal yang ada di Kalimantan Tengah, misalnya anyaman yang terbuat dari rotan, kemudian minuman khas daerah seperti baram.
“Kita di Kalteng ada minuman tradisional, tapi kenapa kita tidak seperti Bali. Di Bali pihak pemerintahnya bekerja sama dengan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melestarikan dan membuat arak Bali, yang dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga kini menjadi menjadi salah satu kearifan lokal yang mampu mendatangkan wisatawan dari mancanegara. Ini termasuk cara pemerintahnya menambah PAD, disamping Provinsi Bali juga menawarkan destinasi wisata,” katanya
Dirinya juga mengatakan, pihak pemerintah khususnya instansi terkait sudah seharusnya memperhatikan potensi tersebut. Pasalnya, hingga saat ini wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Kalteng dinilai menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kita berharap, pemerintah khususnya instansi terkait bisa bekerjasama untuk mendongkrak PAD dengan mengembangkan kearifan lokal dari masyarakat Kalteng, jangan sampai hal tersebut punah karena terkikis oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, karena kearifan lokal dan budaya di Kalteng lah yang selalu dilirik oleh wisatawan, selain destinasi wisata, sejarah, hingga kuliner,” ujarnya. (dni)
Discussion about this post