KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Kenaikan harga garam membuat banyak warga Kapuas menjerit, terutama ibu-ibu. Pasalnya, kenaikan harga gila-gilaan. Jika sebelumnya ibu-ibu membeli garam Rp550, kini naik drastis menjadi Rp6.000.
“Kami sendiri bingung kenapa garam mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Bayangkan saja, dari Rp550 menjadi Rp6.000. Hal ini tentunya sangat memberatkan kami sebagai ibu rumah tangga,” ujar Mama Jamal, warga Jalan Tendean, Kapuas ini, Selasa (1/8/2017) di Kuala Kapuas.
Dikatakan pihaknya meminta agar pemerintah tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan dengan melakukan operasi pasar agar para ibu rumah tangga tidak kelimpungan.
Yang jelas, tambah Mama Jamal, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya para ibu rumah yangga.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Dispèrindagkop) Kapuas H Suparman mengaku kaget dengan naiknya harga garam yang begitu signifikan tersebut.
“Jujur saja, sangat kaget mendengar kenaikan harga garam yang begitu signifikan itu. Saya berjanji akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan,” tegas Suparman.
Dikatakan, kondisi seperti ini memang tidak boleh dibiarkan. Memang di Kapuas ini tidak ada distributor atau agen yang menangani garam secara khusus sehingga hal ini cukup menyulitkan dalam melakukan pelacakan.
Namun demikian, hal itu bukan berarti kasusnya tidak bisa ditangani. “Bisa saja ditangani, tapi memerlukan waktu yang cukup panjang karena harus mencari sumber penyebab kenaikannya,” ujarnya. (nad)
Discussion about this post