KALAMANTHANA, Sampit – Dua pekan terakhir ini, gelombang tinggi menerjang perairan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Kondisi itu membuat para nelayan tak banyak yang berani melaut. Imbasnya, harga ikan laut di pasar tradisional Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur naik.
“Gelombang sedang tinggi makanya tidak banyak nelayan yang berani melaut sehingga harga ikan naik. Ikan yang dikirim juga banyak yang ukuran kecil karena mungkin mereka hanya mencari ikan di perairan dangkal,” kata Wati, seorang pedagang di Sampit, Kamis (3/8/2017).
Ikan di Sampit sebagian besar dipasok dari kawasan Selatan yang meliputi Kecamatam Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan. Saat pasokan berkurang, sebagian pedagang mendatangkan ikan laut dari luar daerah. bahkan Banjarmasin.
Di Pasar Keramat Sampit, berbagai jenis ikan laut dijual dengan harga cukup tinggi.Kenaikannya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kg. Selain harga tinggi, varian ikan laut yang dijual juga tak banyak. Lantaran terjadi kenaikan harga ikan laut, pembeli beralih ke ikan sungai.
Penjabat Kepala Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Muslih mengatakan, saat gelombang tinggi, sebagian besar nelayan memang tidak melaut. Mereka mengisi waktu dengan memperbaiki kapal dan alat tangkap sambil menunggu kondisi laut kembali normal dan aman untuk mencari ikan.
“Makanya kami berharap ada pembinaan usaha sampingan warga kami sehingga saat tidak bisa melaut, masih ada penghasilan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” harap Muslih.
Discussion about this post