KALAMANTHANA, Muara Teweh – Stigmatisasi sekolah favorit dan non favorit sudah saatnya dihilangkan Bumi Iya Mulik Bengkang Turan. Caranya? Harus ada pemerataan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia di bidang pendididikan.
Ketua Komisi I DPRD Barito Utara, Taufik Nugraha mengatakan, persoalan pemerataan pendidikan ini penting. Sebab, sampai saat ini, masih ada saja klasifikasi level sekolah yang terbentuk di kalangan orang tua pelajar.
Setiap memasuki tahun ajaran baru, para orang tua terobsesi menyekolahkan anaknya ke sekolah yang disebut-sebut sekolah favorit. Adanya sekolah favorit justru membuat sekolah lain yang dinilai biasa-biasa saja kekurangan siswa.
“Saya tidak sependapat jika sekolah di daerah ini dibeda-bedakan, yakni favorit dan non favorit. Harusnya dalam persoalan ini tidak ada istilah sekolah favorit, sebab prinsipnya yang namanya sekolah sebagai tempat manusia dididik dan diberikan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Menurut Taufik, Disdik Barut mesti berupaya melakukan pemerataan fasilitas-fasilitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) guru di daerah ini sehingga tidak ada lagi perbedaan antara sekolah-sekolah di daerah ini, baik yang berada di desa maupun di kota.
Supaya hal itu terwujud, katanya, para kepala sekolah harus merancang program-program secara baik. Dia memberi contoh SMPN 10 Muara Teweh. Dulu sekolah ini tidak terlalu dikenal masyarakat, karena lokasinya jauh dari pusat kota. Namun pihak sekolah selalu aktif sampai memunculkan imej positif pada masyarakat. (mki)
Discussion about this post