KALAMANTHANA, Puruk Cahu – Banjir yang melanda Kabupaten Murung Raya mulai menelan korban. Petrik (36), warga Desa Puruk Cahu Seberang ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi mengenaskan.
Jenazah korban ditemukan kakak ipar korban tengah mengapung di rumahnya yang terendam banjir sekitar pukul 19.00 WIB minggu malam (20/8).
Menurut kakak ipar korban, Edison, korban tewas akibat tersetrum listrik saat akan memasang kabel ke colokan listrik. “Korban saat itu memasang kabel listrik ke colokan, tiba-tiba PLN nyala dan korban pun tersetrum,” ujarnya.
Pihak keluargapun menyayangkan tindakan PLN Puruk Cahu yang melakukan pemadaman dan penyalaan listrik tanpa pemberitahuan pada warga yang tengah terkena musibah banjir.
“Seharusnya PLN memberitahukan pada masyarakat, kapan listrik nyala dan kapan padam, sehingga kejadian seperti ini bisa dihindari,” tambah Edison.
Meskipun pihak PLN telah mendatangi keluarga korban, Edison berharap agar PLN Puruk Cahu bisa memberikan bantuan pada istri dan anak tunggal korban yang masih duduk di bangku Taman Kanak- kanak.
Seperti diketahui, musibah banjir akibat meluapnya air Sungai Barito, telah merendam ribuan rumah warga di lima kecamatan di kabupaten Murung Raya. Terhitung pada tahun 2017 ini, tiga kali bencana banjir merendam puluhan desa. Akibatnya warga pun kesulitan beraktivitas hingga kehilangan ternak akibat terseret arus banjir.
Bahkan rumah seorang warga di desa Dirung, Kecamatan Murung, ambruk akibat diterjang banjir. Muni, sang pemilik rumah, berharap agar ada bantuan bagi dia dan keluarga agar bisa kembali membangun rumah, karena dia saat ini bersama lima orang anggota keluarga lainnya harus megungsi di rumah tetangga, di sebuah banguan bekas warung ukuruan 3x 3 meter.
“Rumah saya telah roboh akibat banjir kemarin. Saya dan suami serta tiga orang anak sementara mengungsi ke rumah tetangga, dengan ukuran 3×3 meter,” ungkapnya. (abe)
Discussion about this post