KALAMANTHANA, Buntok – Rahman Nurahim alias Wiro (24), pria Jalan Jelapat, Kecamatan Dusun Selatan, Barito Selatan, melakukan aksi pencurian sambil bugil. Tapi, dia bukan orang pertama yang melakukannya. Tak sedikit aksi serupa pernah terjadi.
Aksi serupa pernah dilakukan Bowo alias Rehan, enam tahun lalu, di Gresik. Dia mengaku 10 kali melakukan mencurian sambil bugil, dia selalu berhasil lolos. Dia percaya, orang takkan melihatnya secara kasat mata bila mencuri dalam keadaan tanpa busana.
“Tersangka mengaku mendapat ilmu dari orang pintar di Gunung Lawu pada tahun 2007. Orang pintar itu memberi ilmu menghilang dengan syarat harus telanjang bulat,” ujar Wiwik Setyaningsih, saat itu masih berpangkat Kompol dan jadi Kapolsek Wiyung di Gresik.
Selain bugil, ada lagi syarat yang harus dipenuhi Bowo. Dia harus mencuri rumah yang lokasinya dekat dengan sungai atau sawah. “Itu adalah syarat untuk buka pakaian,” aku Bowo saat itu.
Bowo mengaku tak pernah tertangkap karena aksi pencurian. Kalau pun dia akhirnya berhasil diringkus aparat kepolisian, itu bukan karena pencurian dalam keadaan bugil. Dia diciduk akibat kasus penggelapan. Dan dalam aksi penggelapan, dia tak harus melakukannya dalam keadaan tanpa busana.
Sebelum tertangkap karena penggelapan, Bowo masih sempat melakukan pencurian dalam keadaan bugil. Dia satroni rumah milik Oki, warga Pondok Maritim, Gresik. Setelah melepas pakaiannya, Bowo mencongkel jendela untuk masuk ke rumah. Dengan tenang, dia mengangkut barang yang bisa dia bawah, termasuk emas batangan dan perhiasan dengan total waktu itu Rp15 juta.
“Emasnya saya jual ke pasar Wonokromo,” katanya.
Dia mengaku nyaris tertangkap saat mencuri di Pondok Maritim pada 2010. Tapi, dia lolos. Saat itu, Bowo tepergok mencuri. Dia berhasil kabur meski mobil yang dia gunakan dirusak massa.
Yang lebih anyar terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat. Baru terjadi sekitar dua bulan lalu. Rudi Agusti (31), melakukan pencurian tanpa sehelai benang pun melekat di badannya.
Namun aksinya yang berlangsung dua malam berturut-turut itu terekam oleh closed circuit television (CCTV). Sehingga wajahnya mudah dikenali Ali Imran, sang pemilik warung, dan warga dengan mudah menangkapnya. Pelaku nyaris jadi sasaran amarah warga, namun mujur aparat kepolisian cepat datang untuk mengamankannya.
Kejadian itu berlangsung pada Minggu (25/6) dan Senin (26/6) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Warung jadi sasaran aksinya berada di Jalan M Yunus, Simpang Bandes Suraubalai, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji.
Dalam dua video rekaman CCTV di warung milik Ali Imran itu, pelaku leluasa mengumpulkan semua barang seperti rokok, minyak goreng dan lainnya.
Dalam tayangan hari pertama yang berdurasi 6 menit 40 detik itu, terlihat pelaku tanpa mengenakan busana dengan wajah tertutup. Namun gerak-gerik pelaku seperti sudah profesional dalam aksi pencurian itu. Dia menjarah semua isi warung dan membawa barang yang bisa dijual.
Pada rekaman CCTV di hari kedua berdurasi 1 menit 20 detik, pelaku kembali memasuki warung dan menjarah. Namun, di aksi keduanya ini pelaku tidak begitu lama dalam warung dan hanya mengambil sebagian barang yang tersisa.
Dari hasil rekaman CCTV kedua ini, pelaku yang tidak mengenakan penutup mulut itu kemudian diketahui identitasnya oleh pemilik warung.
Alhasil, pada Sabtu (1/7) dini hari, pemilik warung bersama warga setempat berhasil mengamankan pelaku di kediaman mertuanya di Jalan Bandes Parakjigarang, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji.
Meski awalnya tidak mengakui perbuatannya, pelaku akhirnya tidak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya setelah melihat hasil dua rekaman CCTV tersebut. Pelaku nyaris jadi sasaran amarah warga setempat, namun beberapa warga berhasil menenangkan massa. (dgd)
Discussion about this post