KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kerusakan ruas jalan dari Simpang Km 34 menuju Benangin, ibukota Kecamatan Teweh Timur dan Lampeong, ibukota Kecamatan Gunung Purei di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Kaltim kembali berulang.
Bahkan kali ini makin parah karena kendaraan yang melintas di jalan ini seakan bebas sebebas-bebasnya mengangkut kayu dan keperluan lain tanpa batas tonase. Kerusakan jalan yang telah dibangun dengan dana miliaran rupiah dari APBD Barut ini diketahui setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Barut melakukan pemantauan, Rabu.
Kepala Dinas PUPR Barut Fery Kusmiadi mengatakan, jalan tersebut sudah beberapa kali diperbaiki, tetapi kembali rusak lagi, karena selalu dipaksakan untuk dilintasi kendaraan truk pada musim hujan. “Kami sudah memperbaiki, tetapi selalu rusak. Kami minta pengertian dari para pengguna jalan, khususnya yang membawa angkutan beban berat agar pada waktu hujan agar tidak memaksakan melintas,” ujarnya, Jumat (25/8/2017).
Menurut Fery, kapasitas Dinas PUPR tidak bisa melarang para pengguna jalan tersebut, tetapi perlu kerjasama dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga dan merawat jalan tersebut supaya tidak kembali rusak parah. Dinas PUPR terus memperbaiki, namun ada pihak lain yang merusaknya. “Masyarakat biasa yang melintasi jalan itu yang dirugikan. Harusnya dilihat kondisi cuaca lebih dulu, jangan paksakan lewat karena sebagian jalan itu masih jalan tanah,” kata ayah dua anak ini.
Fery mengharapkan, Komisi III DPRD Barut dan instansi terkait segera menggelar pertemuan untuk menertibkan penggunaan jalan Simpang Km 34 – Benangin tersebut. Sebab, Dinas PUPR bukan instansi yang mengatur jalan, tetapi bertugas memperbaiki kerusakan jalan.
“Kami sudah pernah bertemu dengan Komisi III yang meminta difasilitasi pertemuan, baik dengan para pengguna jalan yang mengangkut beban berat maupun bersama Dishub Barut untuk menertibkan para pengguna jalan tersebut, namun sampai saat ini belum ada realisasi,” kata pria yang juga berdarah Maluku ini. (mki)
Discussion about this post