KALAMANTHANA, Penajam – Habis sudah asa PA. Dia diduga menyudahi hidupnya dengan bunuh diri, aksi yang menghebohkan warga Trans Labangka, Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Aksi nekat PA menyebar luas pada Senin (4/9) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Kabar mengenaskan PA yang meninggal dunia secara mengenaskan itu merebak di berbagai media sosial.
Salah seorang teman korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan korban meninggal diduga karena racun rumput yang dia tenggak.
Dia merasa terkejut dan shock karena tak menduga PA akan melakukan aksi senekat itu. “Tadi serasa tidak percaya, benar atau tidak PA, teman SMP saya karena saya awalnya dapat informasi dari tertangga. Ternyata, setelah mendatangi rumahnya, memang PA teman saya,” katanya yang mengaku satu sekolah saat SMP dengan PA.
Elis, salah seorang warga Labangka mengatakan, dirinya tahu informasi ini setelah abis Magrib, sekitar pukul 19.00 Wita.
Tentu saja sontak berita ini menyebar luas di sosial media, berbagai respon warganet menyikapi kejadian ini. Ucapan duka disertai doa pun menyeruak, ditujukan kepada almarhumah PA.
“Sekali lagi minta doax ya sahabat”. Kita sebagai keluarga juga masih gk nyangka knp kok bisa”x ambil jalan sebegitu pendekx, padahal anakx msh kecil. Saya selaku keluarga hanya minta doa yg setulus-tulusnya,” ujar pemilik akun An Nha Uttami.
Dokter jaga di Puskesmas Kecamatan Babulu, Gerson Bunga, kepada KALAMANTHANA, Selasa (5/9/2017) mengatakan PA sudah meninggal saat diantar ke Puskesmas. Pihaknya pun sudah menerima permintaan visum dari kepolisian.
“Korban masuk sudah meninggal. Dari pupil mata sudah tidak ada refleksi cahaya. Denyut nadi sudah tidak ada, gerak nafas sudah tidak ada,” kata Gerson.
Dirinya membenarkan jika korban tersebut ada keluar busa dari mulut dan hidung yang baunya cukup menyengat. Menurutnya, apa bau menyengat tersebut, butuh pemeriksaan laboratorium. Dia memperhitungkan kemungkinannya zat kimia dalam bentuk racun. Tak ada tanda-tanda kekerasan.
“Penyebabnya korban meninggal kemungkinan intoksisasi zat kimia yang menyengat yang berbau itu karena tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya. (myu/hr)
Discussion about this post