KALAMANTHANA, Sampit – Kebutuhan kayu lokal sangat diperlukan masyarakat dan proyek-proyek pemerintahan d Kabupaten Kotawaringin Timur. Banyaknya masyarakat yang terseret kasus illegal logging membuat Asosiasi Pangkalan Kayu Lokal (Aspangkal) mendatangi DPRD setempat, khususnya Komisi II yang membidangi masalah ini, Senin (18/9/2017).
Ketua Aspangkal Kotim, M Sopian mengatakan hingga kini persoalan kayu lokal dan kepastian hukumnya belum jelas. Padahal untuk memenuhi pembangunan di Kotim ini sangat dibutuhkan kayu lokal.
“Kami anggota Aspangkal meminta untuk dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) untuk mendapatkan kepastian hukum,” pintanya.
Diterangkan Sopian, selama ini pemakai kayu lokal tidak hanya pemerintah daerah yang menggunakan untuk proyek-proyek. Masyarakat juga sangat membutuhkan.
“Kami meminta kepastian hukum. Selama ini pemerintah daerah memakai juga kayu yang kami jual. Jangan masyarakat menjadi korban dibilang melakukan Illegal logging,” terangnya.
Sementara itu anggota DPRD Kotim dari Fraksi Golkar Sarjono mengaku prihatin atas atas hal itu. Dirinya berharap Pemkab Kotim bisa membuat regulasi kebijakan untuk mengatur pemanfaatan kayu hutan, khususnya untuk kebutuhan lokal.
“Perlu dibuatkan sebuah aturan atau perda, yang nanti mengatur bagaimana agar masyarakat bisa memanfaatkan kayu di atas lahan yang dikuasainya. Saya cenderung melihat aktivitas perkayuan ini kalau mau buka-bukaan, itu lebih banyak yang illegalnya,” papar Sarjono.
Menurutnya, saat ini kebutuhan kayu lokal sangat sulit untuk dipenuhi. Namun di sisi lain dirinya menyayangkan, justru masih ada kayu yang dibawa keluar Kotim dengan truk yang dinaikkan ke kapal dan lepas dari pengawasan.
Sarjono juga menegaskan, ketergantungan masyarakat akan kayu lokal itu sangat tinggi. Terutama untuk rehabilitasi ringan rumah-rumah warga. Maka dari itu dia juga mendesak agar pemerintah menyampaikan aturan secara lengkap.
“Misalnya kalau mau bawa kayu untuk keperluan rumah itu apa saja yang harus dipenuhi. Selama ini masyarakat kita kucing-kucingan. Dan sebenarnya kayu itu diangkut dari pedalaman untuk memenuhi kebutuhan kayu masyarakat untuk membangun rumah juga,” pungkasnya. (joe)
Discussion about this post