KALAMANTHANA, Penajam – Aparat Polres Penajam Paser Utara menetapkan RS, pengemudi Nissan Trail sebagai tersangka pada kasus kecelakaan maut yang menewaskan dua orang pekerja di depan Kantor Camat Penajam, Rabu (20/9/2017).
“Untuk tersangka, malam ini langsung ditahan di Mapolres,” ujar Kepala Polres PPU, AKBP Teddy Rystiawan di Penajam.
Kapolres juga menyebutkan, terhadap RS sudah dilakukan tes urine untuk memastikan apakah dia mengemudi dalam pengaroh narkoba atau tidak. “Hasil tes urinenya negatif narkoba,” tambah Teddy.
Sementara itu, dua korban yang meninggal dunia, Alex Gani Susanto dan Bambang Nurdiansyah, jenazahnya sudah dibawa ke Samarinda. Sedangkan Handoko yang mengalami luka-luka, dirawat di RSUD Penajam.
Soal kondisi RS memang sempat jadi pertanyaan banyak warga PPU. Ada yang menduga-duga kemungkinan dirinya terpengaruh narkoba. Tapi, seorang saksi mata yang berkisah kepada KALAMANTHANA, menyebutkan kondisinya normal. Dia bahkan menangis tak lama setelah mengalami kecelakaan itu.
“Pokoknya di dalam mobil itu banyak orang mau jemput rombongan haji. Supirnya nggak sakit. Karena menangis dia habis nabrak. Menurut saya, itu murni kelalaian,” sebut saksi tersebut.
RS adalah pengemudi Nissan XTrail bernomor polisi KT 1149 VT. Dia memacu mobil dari Petung menuju Penajam dalam kecepatan tinggi. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak memperhatikan situasi lalu lintas yang ada di depannya.
Padahal, seharusnya sang pengemudi melihat tanda dan rambu yang terpasang ketika memasuki tempat kejadian perkara di Jalan Provinsi Km 9 Nipah-nipah, di depan Kantor Camat Penajam itu. Pasalnya, karena sedang ada pengerjaan jalan, di sana ada barikade dan traffic cone di tengah jalan sebagai tanda ada pengerjaan lampu jalan.
Tetapi, mobil berwarna silver itu tetap melaju dalam kecepatan tinggi. Mobil menabrak tiga orang pekerja yang sedang memasang kabel lampu jalan. Dua orang, masing-masing Alex Gani Susanto dan Bambang Nurdiansyah meninggal dunia, sedangkan Handoko (bukan Wandoko seperti di berita sebelumnya), mengalami luka-luka.
Seorang saksi mata kepada KALAMANTHANA menyatakan kondisi kedua korban tewas memang terhitung cukup parah. Kondisi keduanya mengalami pendarahan di bagian kepala.
“Sedangkan satu orang lainnya terlempar di bawah mobil kerja mereka dan terlihat masih sadar,” ujarnya di Penajam. Korban yang terlempar itu adalah Handoko.
Para pekerja itu, saat kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 16.50 Wita, sedang menjalankan tugas memasang kabel untuk lampu jalan. Di sekitar mereka juga dilengkapi rambu dan tanda. Tapi, entah kenapa, mobil Nissan XTrail berwarna silver yang melaju kencang tiba-tiba menabrak mereka. (myu/hr)
Discussion about this post