KALAMANTHANA, Bengkayang – Kasus serangan anjing rabies kembali terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar). Terbukti, pada September ini, Puskesmas Teriak Kabupaten Bengkayang, menangani delapan kasus rabies.
“Setelah puluhan orang menjadi korban gigitan anjing rabies pada 2016, pada September 2017 ini serangan anjing gila kembali terjadi,” Kepala Pengelola Program Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Puskesmas Teriak, Aldrio Yuhada, Selasa (26/9/2017).
Menurut dia, tahun ini serangan rabies terjadi di dua desa yaitu Desa Tubajur dan Desa Bangun Sari Kecamatan Teriak. Dengan sejumlah kasus yang ada, kata Aldrio, pihaknya melakukan koordinasi dan langkah pencegahan dengan pemberian Vaksin Anti Rabies.
“Saat ini sangat penting dilakukan koordinasi antarpetugas kesehatan, masyarakat di desa, perangkat desa melalui kepala desa dan pemerintah setempat agar cepat dicegah. Kalau ada yang terkena segera ditangani,” katanya.
Dia menyebutkan, kasus gigitan anjing terakhir yang pihaknya tangani yakni seorang anak perempuan bernama Siren (10) di di Dusun Angkamp Desa Bangun Sari Kecamatan Teriak. “Siren terkena gigitan hewan penular rabies pada Kamis 21 September 2017,” papar dia.
Kepala Desa Bangun Sari, Joko Ono membenarkan ada warganya yang terserang dan digigit anjing yang diduga penyebar rabies. “Saya cukup kaget sebab saat apel triwulan Jumat 22 September 2017 di Kantor Kecamatan Teriak saya diberi informasi bahwa ada kejadian gigitan anjing diduga penyebar rabies oleh Plt Camat Teriak,” jelasnya.
Hari ini pihaknya mengirimkan surat untuk mengusulkan pemberian Vaksin Anti Rabies kepada Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana melalui UPT Dinkes Puskesmas Teriak.
Discussion about this post