KALAMANTHANA, Penajam – Penyebaran berita fitnah atau hoaks akhir-akhir ini semakin marak. Berbagai elemen masyarakat pun mensosialisasikan kepada warga baik secara langsung maupun lewat pemberitahuan di media sosial agar tidak menjadi pelaku maupun korban hoaks.
Pasca kegiatan upacara Hari Kesaktian Pancasila dilangsungkan Deklarasi Gerakan Antihoaks di halaman kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kaltim.
Sudirman, Wakil 1 DPRD PPU menanggapi, minimal dengan adanya deklarasi antihoaks ini yang sering menyebarkan fitnah dan berita-berita tidak benar semakin berkurang. Jangan sampai yang menyebarkan berita hoaks ini kalangan yang menandatangani, itu yang perlu ketika dicanangkan. Berikan pemberitahuan atau selebaran di masing-masing instansi maupun masyarakat.
“Harapan saya masyarakat sadar berita-berita yang menyulut kebencian dan tidak sesuai fakta itu tidak dibenarkan,” ujarnya.
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar mengatakan, dengan menebar kebencian dan fitnah, kasihan orang yang menjadi korban. Menurutnya, ini sudah bagian dari pembunuhan karakter. “Itu memang ada di Penajam Paser Utara, tapi tidak terlalu parah. Saya lihat hanya salah dalam mengamati saja, karena rasa ketidak kepuasan dan tidak tahu persoalan saja,” ujarnya.
Semua pihak, sebutnya, harus menolak pemberitaan hoaks dan ini harus ada kesadaran yaitu kesadaran kita semua.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar menyampaikan sesuatu sesuai jalurnya. “Kita ada perwakilan-perwakilan baik di DPRD maupun di tingkat desa ada perwakilannya. Sampaikan ke mereka atau sampai ke tingkat pimpinan hingga ke saya juga bisa, dari pada menyebar fitnah,” tambahnya.
Ditanya mengenai akun sosial media Bupati Facebook dan Instagram, ternyata benar itu akun resmi Yusran Aspar dan bukan akun palsu. “Ada sebagian yang saya kerjakan sendiri, saya sebatas pengguna pasif hanya membaca-baca, sesekali berkomentar dan klik (me like), sisanya dikerjakan oleh para admin saya. Mereka dengan kesadaran mengelola, dan mereka ini yang seirama dan sejalan dengan pikiran saya,” tambahnya. (myu/hr)
Discussion about this post