KALAMANTHANA, Penajam – Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lawe-lawe terpaksa berhenti produksi karena level air sungai Lawe-lawe mengalami kenaikan cukup drastis sekitar pukul 13.00 Wita.
Hal ini disampaikan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Penajam Paser Utara, Taufik saat meninjau lokasi. Indikasinya level air semakin tinggi sehingga pada taraf membahayakan di pannel dan instrumen pompa PDAM.
“Saya instruksikan penghentian produksi agar pannel dan instrumen tersebut tidak meledak yang dampaknya sangat membahayakan,” ujar Taufik di Lawe-lawe Kamis (12/10/2017).
Taufik meminta maaf kepada masyarakat karena produksi dan pendistribusian sementara disetop, mengingat level air sungai belum menunjukkan penurunan. Sementara saat ini pihaknya mendistribusikan air yang ada di reserver yang hanya bertahan hinga 2-3 jam saja, selanjutnya stop produksi.
“Kalau pompa kita tidak jadi masalah, yang bermasalah pannel dan rumah pannel yang berisi instrumen-instrumen listrik berkaitan dengan pompa yang kita khawatirkan terendam air dan jika kita hidupkan diwaktu yang bersamaan. Paling tidak kita butuh waktu satu hari memeriksa panel-panel kembali hingga benar-benar aman dioperasikan,” tambahnya.
Taufik berharap masyarakat maklum dengan situasi saat ini karena ini di luar kendali pihaknya dan di luar prediksi.
Seperti diketahui, hujan yang mengguyur tadi malam hingga Kamis (12/10/2017) pagi hari, membuat sejumlah wilayah di Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, kebanjiran. Di Kelurahan Nenang RT 10 ketinggian air hingga mencapai 1 meter, namun saat ini air cenderung surut.
Terparah di Kelurahan Lawe-lawe RT 01 dengan korban terdampak 22 rumah 73 jiwa, RT 4 dengan korban terdampak 5 KK 12 Jiwa, RT 5 dengan korban terdampak 30 KK 50 jiwa.
Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, total sementara korban terdampak di Kelurahan Lawe- lawe 57 rumah 135 Jiwa. Ketinggian air 90-110 Cm. Kondisi air saat ini cenderung naik.
“Personel dari BPBD yang kami turunkan sekitar 12 orang, setelah mendapat info kami gerak cepat dengan membawa berbagai perlengkapan untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” ungkap Kasubbid Kedaruratan BPBD PPU Samudri di Lawe-lawe.
Tim saat ini yang berada di lapangan BPBD, Bhabinkamtibmas Kelurahan Lawe-lawe, Lurah dan Staf Kelurahan, RT setempat.
Samudri menambahkan, saat ini pihalnya sudah melakukan evakuasi warga yang rumahnya tenggelam ke rumah warga yang lain yang dekat jalan raya, karena diperkirakan ketika air laut pasang, ketinggian air juga turut naik.
Muhammad Saddam salah satu warga RT 05 Kelurahan Lawe-lawe mengatakan, banjir datang sekitar pukul 09.00 Wita padahal sejak pukul 07.00 Wita tidak ada tanda-tanda akan banjir.
Tadi malam memang hujan deras namun walaupun biasanya banjir tidak se drastis ini naiknya, tidak sampai 2 jam ketinggian air sudah mencapai 1 meter, daerah kami memang langganan banjir tapi tidak pernah separah ini selama saya tinggal disini,” ujar Muhammad Saddam.
Sempat berkembang isu kalau banjir ini terjadi karena proyek bendungan di bagian belakang yang disebutkan bendungannya jebol” Benar atau tidaknya isu itu, kami tidak tahu pasti,” katanya. (myu/hr)
Discussion about this post