KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Pembudidaya ikan di wilayah Pulang Pisau mengeluh. Mereka sulit memasarkan hasil panennya. Bahkan ikan yang siap dipanen tidak seimbang dengan jumlah konsumen yang membeli ikannya.
Hal itu diduga karena banyaknya hasil panen pembudidaya ikan yang juga kesulitan dalam hal pemasaran. Sedangkan pasar satu-satunya tempat jual-beli juga masih dirasa kurang untuk menampung hasil panen.
“Saat ini, harusnya memasuki musim panen ikan (lele, patin), tapi banyak pembudidaya dipusingkan karena kesulitan pasar untuk melepas ikannya,” ucap Dedy, salah satu pembudidaya ikan di Pulpis
Hal senada diungkapkan kelompok pembudidaya ikan dari Desa Mantaren, Gohong dan Jabiren. Mereka mengaku merugi karena stok pakan terus jalan sementara hasil panen mereka belum mendapatkan pembeli yang menampungnya.
Sementara itu Dinas Perikanan Pulpis justru seperti tidak berdaya dan mengaku tidak punya akses ke pembeli/penampung ikan. Lucunya lagi bantuan benih ikan terus saja diberikan, bahkan meningkat.
“Pemerintah Kabupaten harus membantu menolong pemasaran terhadap pembudidaya lokal. Karena kami sendiri tidak mempunyai banyak jaringan yang mau menampung ikan kami,” kata Andrianto.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Pulpis, Diharyo, berjanji akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Pulpis, terutama dinas terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Bahkan pihaknya akan meminta Dinas Perikanan untuk memberikan pelatihan bagi pembudidaya ikan agar memiliki kompetensi dalam mengelolan hasil panennya menjadi produk yang diminati pasar.
“Pelatihan untuk pengolahan hasil perikanan harus diberikan kepada petani ikan sehingga mereka memiliki keterampilan untuk mengelola hasil panennya agar bisa meningkatkan minat beli masyarakat. Misal buat ikan asin dan lain, yang diminati di pasar,” ungkap Diharyo dari Fraksi PKB. (app)
Discussion about this post