KALAMANTHANA. Muara Teweh – Dahsyatnya illegal logging yang terjadi di hutan Barito Utara, Kalimantan Tengah seolah-olah menjadi santapan empuk para cukong kayu. Aparat keamanan dinilai kurang maksimal dalam hal penanganan dan pencegahan.
Setelah tenemuan ratusan tual kayu di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Multi Persada Gatra Megah (MPGM) di Kecamatan Teweh Tengah beberapa waktu lalu, hal yang lebih mencengangkan terlihat saat terus menelusuri agak ke ke arah timur dari Muara Teweh, tepatnya jalan poros masuk menuju Desa Panaen, Kecamatan Teweh Baru.
Hanya berjarak kurang lebih 150 meter dari simpang masuk menuju Desa Panaen dari jalan poros utama Muara Teweh-Benangen, sudah langsung terlihat tergeletak ratusan potong kayu dengan berbagai ukuran di pinggir jalan, bahkan hampir menutup jalan beraspal itu.
Tim KALAMANTHANA, Minggu (22/10) melakukan penelusuran untuk masuk lebih dalam ke arah Desa Panaen. Banyak hal yang membuat mata tercengang dengan fakta di lapangan. Bayangkan, ribuan potong kayu sudah siap angkut terlihat di beberapa titik poros jalan utama Desa Panaen.
Yang menjadi pertanyaan mengapa aparat kepolisian dan desa seolah-olah tidak mampu mencegah para pembalak hutan ini dan mengakibatkan illegal logging marak di wilayah Barito Utara.
Kepala Desa Panaen Hadini, saat ditanya tentang ribuan potong kayu di jalan poros masuk ke Desa Panaen, menyampaikan dirinya tidak mengetahui siapa cukong dan pemilik kayu tersebut.
“Iya ada ribuan potong kayu berbagai ukuran di jalan poros masuk ke Desa Panaen, tapi saya tidak mengetahui siapa pemiliknya,” ujarnya di Desa Panaen.
Yang menjadi pertanyaan di masyarakat adalah kenapa razia illegal logging yang dilakukan aparat kepolisian terkesan tebang pilih sehingga kayu tersebut tertumpuk di jalan dan bisa dilihat warga dengan mata telanjang. (atr)
Discussion about this post