KALAMANTHANA, Sampit – Kinerja tim audit Perkebunan Besar Swasta (PBS) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dipertanyakan sejumlah masyarakat desa di Kecamatan Cempaga. Pasalnya, sejak dibentuk beberapa waktu lalu, hingga kini tim tersebut belum ada kelihatan hasil kerjanya.
“Apa kabar tim audit PBS? Apa hasil dari kinerja mereka beberapa waktu lalu? Hasil temuannya diproses seperti apa? Sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ungkap Suparman, warga Desa Patai Kecamatan Cempaga, Rabu (1/11/2017) di Sampit.
Parman mempertanyakan keseriusan tim bentukan Pemkab Kotim tersebut karena menurutnya masyarakat berharap kepada tim itu agar bisa memberikan kontribusi besar dan transparan dalam penyelesaikan sejumlah persoalan kebun yang selama ini terkesan tertutup.
“Belum ada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang diberikan sanksi jika melakukan pelanggaran, termasuk perusahaan besar yang ada di desa kami. Padahal Bupati Kotim pernah melayangkan surat peringatan kepada perusahaan itu,” timpalnya.
Tidak hanya itu, tambahnya, beberapa waktu lalu juga tim sudah menemukan beberapa perusahaan yang tidak mengantongi izin, bahkan parahnya menggarap lahan untuk kebun sawit di kawasan hutan produksi dengan jumlah luasan ratusan hektare.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kabag Ekonomi SDM dan SDA Pemkab Kotim, Wim RK Benung, mengungkapkan keterbatasan anggaran yang tidak dimiliki oleh tim audit selama ini menjadi kendala yang belum bisa diatasi.
“Ini masyarakat harus mengetahui selama ini tim bergerak tidak didukung dengan anggaran apapun dari pemerintah, sehingga itu menjadi kendala utama bagi tim dalam melaksanakan tugas, terkadang saat turun di lapangan kami harus membawa bekal sendiri,” kata Wim Benung.
Kemudian, lanjut Wim, alasan tim membawa bekal sendiri adalah agar pihak perusahaan tidak berharap hasil audit akan berubah ketika tim turun ke lapangan.
“Ini jujur saja petugas kami di lapangan juga memerlukan konsumsi yang cukup, anggaran kami tidak ada sementara di lpangan godaannya banyak sekali. Pada intinya kami tim tidak ingin menerima pemberian apapun dari pihak perusahaan ketika dilakukan audit,” jelasnya.
Sementara soal keterbukaan informasi terkait perkembangan dan hasil audit selama ini pihaknya mengaku open dengan semua pihak, bahkan biasanya mereka mengundang media untuk menyampaikan hasil kinerja tim audit. (joe)
Discussion about this post