KALAMANTHANA, Muara Teweh – Penggunaan anggaran dana desa (DD) harus efektif, efisien, dan terukur. Jika ada penggunaan anggaran yang mubazir, tentu saja bisa memunculkan masalah.
Di Desa Lenon Besi I, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Utara, pengadaan 500 zak semen, dinilai warganya mubazir. Sebagian semen itu kini rusak dan membeku menyerupai batu sehingga tak bisa dipergunakan lagi.
Benny, warga Desa Lenon Besi I, kepada KALAMANTHANA di Muara Teweh, Sabtu (5/11/2017), mengungkapkan proyek pengadaan semen itu bersumber dari tahun anggaran 2016. Pembelian 500 zak semen itu sudah banyak yang rusak dan membeku.
“Sebagian tumpukan semen diletakan di lintas jalan Lenon Besi-Lampeong, dekat Desa Lawarang,” ujar Benny
Ditambahkan Benny dengan tidak digunakannya semen tersebut sebagaimana mestinya, menjadikan dana yang disalurkan lewan DD menjadi sia-sia dan mubazir.
“Harga pembelian satu sak semen itu Rp130 ribu sampai di desa Lenon Besi I. Kalau dikalikan 500 zak semen, totalnya sudah Rp65 juta,” ujar Benny.
Benny berharap ada pemeriksaan, kenapa pengadaan semen yang seharusnya digunakan untuk semenisasi bangunan, tapi pada kenyataan di lapangan banyak yang mubazir.
“Saya siap mengantarkan pihak terkait memeriksa langsung semen itu dan menunjukkan tumpukan semen yang sudah menjadi batu,” ucapnya.
Kades Lenon Besi I,Suhardi saat dikonfirmasi tentang aduan masyarakat ini melalui telepon selulernya, beberapa kali coba dihubungi, nomor yang bersangkutan tidak aktif. (atr)
Discussion about this post