KALAMANTHANA, Muara Teweh – Rancangan APBD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Tahun Anggaran 2018 memperlihatkan, sekitar Rp300 miliar atau 75 persen dari total anggaran belanja langsung Rp481,3 miliar tersedot untuk tiga sektor, yakni pekerjaan umum, kesehatan, dan pendidikan. Tetapi, seperti tahun-tahun sebelumnya, total belanja langsung masih di bawah belanja tidak langsung yang diusulkan sebesar Rp683,3 miliar
Dalam Nota Keuangan yang dibacakan Wakil Bupati Barito Ompie Herby tertera, dari sekitar Rp300 miliar belanja langsung masuk dalam prioritas usulan untuk sektor pekerjaan umum 200,4 miliar, sektor kesehatan Rp93 miliar, dan sektor pendidikan sebesar Rp46,9miliar.
Menurut Ompie, belanja langsung sektor pekerjaan umum digunakan untuk peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan. Belanja langsung sektor kesehatan untuk peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan, pengadaan obat-obatan, dan antisipasi kabut asap. Belanja langsung sektor pendidikan untuk peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, rumah dinas guru, dan peningkatan mutu layanan pendidikan.
Secara garis besar, lanjutnya, berdasarkan pertimbangan prioritas program dan kegiatan pembangunan, komposisi pendapatan sebesar Rp1,109 triliun. Sedangkan total usulan belanja senilai Rp1,164 triliun, sehingga terjadi defisit sebesar Rp55,4 miliar. “Untuk menutupi defisit diharapkan dari peningkatan pendapatan daerah dan sisa lebih perhitungan tahun lalu (SILPA),” ujar Ompie di Muara Teweh, kemarin.
Ompie menambahkan, tujuan yang disepakati dari pengelolaan APBD 2018 yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, meningkatkan infrastuktur dasar berbasis lingkungan, kualitas pendidikan berbiaya terjangkau, meningkatkan pelayanan kesehatan dan menguatkan daya saing daerah untuk memajukan ekonomi kerakyatan. “Sebagai konsekuensinya, kami usulkan memperoleh angka yang cukup besar karena merupakan penajaman skala prioritas pembangunan daerah kita,” katanya. (mki)
Discussion about this post