KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tim Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah, dipimpin Kapolsek Teweh Tengah, AKP Guntur Tribawono, terus melakukan pencarian Nur Afikah, bocah yang tenggelam di Sungai Barito. Sejumlah kendala datang mengadang. Apa saja?
Pencarian terhadap Nur Afikah, Sabtu (18/11) berlangsung hingga tengah malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, sampai saat itu, Nur Afikah belum berhasil ditemukan.
Tim yang dibantu masyarakat setempat dengan mengunakan klotok (perahu kecil bermesin) dikerahkan sebanyak delapan unit untuk melakukan pencarian. Tapi usaha mereka belum membuahkan hasil.
“Ada satu unit speed boat patroli dari Polres Barito Utara yang menyisir DAS Barito untuk mencari keberadaan Nur Afikah,” ujar Guntur kepada wartawan di Muara Teweh, Minggu (19/11/2017).
Ditambahkannya kendala di lapangan saat ini adalah cuaca yang buruk dan debit air yang semakin tinggi. Kondisi alam inijadi tantangan untuk tim melakukan penyisiran.
Nur Afikah tenggelam di aliran Sungai Barito, tepatnya di sebuah rumah lanting terapung di bawah sekolah SDN 4, dekat jembatan Barito, di Desa Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Sabtu pagi. Kejadian tengelamnya anak itu diperkirakan sekitar jam 08.30 WIB.
Nur Afikah, sebelum kejadian itu, masih sempat berkeinginan membantu orang tuanya. Sabtu (18/11/2017) pagi itu, menurut keterangan Mahpudin, warga Teweh Baru, Nur Afikah sebenarnya punya rencana baik.
“Pagi itu dia hendak mencuci baju miliknya sendiri. Dia hanya mengenakan celana dalam saja, maklum masih bocah. Entah bagaimana, bisa saja karena terpeleset, bocah itu langsung tenggelam dibawa arus Sungai Barito,” sebut Mahpudin yang berada di lokasi kejadian.
Menurut Mahpudin, Rena, ibu korban, mengisahkan kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Sang ibu tak bisa menjangkau anaknya yang terseret arus dan langsung berteriak minta tolong.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga sudah melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian. (atr)
Discussion about this post