KALAMANTHANA, Palangka Raya – Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) dalam 5 tahun terakhir (2012-2017), berhasil memulangkan 326 individu orangutan ke rumah mereka di hutan. Untuk tahun 2018 targetnya 100 orangutan lagi yang dilepasliarkan.
Chief Executive Officer Yayasan BOS Jamartine Sihite mengatakan, untuk tahun 2017, total ada 170 individu yang dilepasliarkan. Sebagian ditempatkan di pulau pra-pelepasliaran dan sebagian ke hutan.
“Di antaranya kami pindahkan dari kompleks-kompleks rehabilitasi ke pulau-pulau pra-pelepasliaran, sebagian kami lepasliarkan di hutan. Ini semua bisa terwujud berkat kerja sama berbagai pihak dan pemangku kepentingan yang terkait upaya konservasi orangutan dan habitatnya,” kata Jamartine di Palangka Raya, Kamis (4/1/2018).
Divisi Informasi dan Komunikasi BOS Program Nyaru Menteng, Montheredo ‘Agung’ Friedman menuturkan, pada 2012 Yayasan BOS dapat kembali melanjutkan program reintroduksi yang sempat terhenti selama satu dekade.
“BOSF telah berhasil mendapatkan izin untuk melepasliarkan orangutan ke Hutan Lindung Bukit Batikap di Kalimantan Tengah dan mendapatkan izin untuk mengelola Konsesi Restorasi Ekosistem di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur,” papar Agung.
Khusus untuk Hutan Lindung Bukit Batikap, tutur Agung, sejak 2012 sampai saat ini sudah menampung 175 individu orangutan hasil reintroduksi. Hutan itu berada di Kecamatan Seribu Riam Kabupaten Murung Raya dengan luas 35.000 hektare.
Setelah usaha yang begitu panjang akhirnya pada 2016 Yayasan BOS kembali mendapatkan lokasi pelepasliaran baru yakni Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Di hutan dengan luasan 181.090 hektar ini, tercatat ada 71 orangutan yang dilepasliarkan.
Selain itu, Yayasan Bos juga melepasliarkan 30 orangutan ke hutan pra-pelepasliaran di Pulau Salat di Kabupaten Pulang Pisau. Pulau ini merupakan hasil kerjasama BOS dengan sejumlah pihak swasta dan pemerintah daerah.
Sementara sisa 90 dari total 326 tadi berada di wilayah Kalimantan Timur yang memiliki peberdaan sub spesies dengan orangutan di Kalimantan Tengah. (ron)
Discussion about this post