KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bukan hanya manusia yang bebas dari kurungan perlu pendidikan, mereka yang mendekam di balik jeruji besi pun selalu memikirkan masa depan. Seperti para warga binaan di Lapas II B Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang sangat membutuhkan program pendidikan paket A, B, atau C supaya bisa mengantongi ijasah.
Hal ini terungkap saat kunjungan Wakil Ketua DPRD Barut Acep Tion bersama Kapolres Barut AKBP Dostan Matheus Siregar, Ketua Komisi I Taufik Nugraha, pejabat mewakili Dandim, dan Kabag Umum Pemkab Barut Iksan ke lapas, Kamis (4/1/2018). “Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, salah satunya soal program kejar paket bagi warga binaan, karena banyak dari mereka yang putus sekolah,” ujar Kepala Lapas II B Muara Teweh Sarwito di hadapan rombongan wakil ketua DPRD dan 288 napi.
Sarwito menambahkan, pihaknya memerlukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barut, supaya para warga binaan yang putus sekolah bisa mendapatkan nilai tambah berupa ijasah sewaktu mereka keluar dari lapas. Kejar paket yang diperlukan mencakup paket A, B, dan C. “Supaya mereka keluar dari sini bisa membawa ijazah demi perbaikan masa depan,” katanya.
Selain masalah pendidikan bagi para napi, Sarwito juga mengungkapkan enam hal yang perlu mendapatkan perhatian bagi perbaikan di Lapas II B Muara Teweh. Yakni pelayanan sisi rohani, pelayanan kesehatan, program penyuluhan hukum, pelatihan ketrampilan, sarana prasarana fisik, dan patroli keliling.
Menanggapi aspirasi tersebut, Acep Tion mengatakan, pihaknya memerlukan datang ke Lapas II B Muara Teweh sekaligus sebagai silaturahmi. “Kita jangan pernah merasa rendah diri, karena di sini bukan hanya ditahan tetapi dibina. Kita upayakan supaya warga lapas bisa mempunyai ijasah,” sebut politisi asal PAN ini. (mel)
Discussion about this post