KALAMANTHANA, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mencari “asmara” ke wilayah kecamatan dan pedesaan. Itulah yang mereka butuhkan untuk meningkatkan efektivitas pembangunan.
Asmara? Jangan salah. Ini bukan soal hubungan percintaan meskipun tetap menggunakan hati. Asmara adalah singkatan dari aspirasi masyarakat. Asmara itulah yang mereka serap dengan menghadiri pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di kecamatan-kecamatan.
Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi, menyebutkan pelaksanaan Musrenbang kecamatan ini bertujuan menyerap dan menghimpun “asmara” itu di setiap tingkatan. Aspirasi itu kemudian disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kotawaringin Timur.
“RPJMD lima tahunan hendaknya menjadi acuan dan aspirasi dalam pembangunan, sehingga hasil dari Musrenbang dapat mendukung RPJMD Kabupaten Kotawaringin Timur,” Kata Supriadi, Selasa (16/1/2018).
Ia menjelaskan, Musrenbang dilakukan setiap tahun dan seluruh usulan akan menjadi bahan masukan untuk APBD tahun selanjutnya. Musrenbang dimulai dari tingkat desa dan akan diteruskan sampai kecamatan dan akhirnya di tingkat kabupaten.
Ketua DPD Partai Golkar Kotim ini juga menginginkan agar hasil reses DPRD dan Musrenbang dapat dipadukan dalam melihat skala prioritaskan pembangunan yang ada untuk kemajuan daerah.
“Jangan sampai usulan Musrenbang tidak mengakomodir RPJMD sehingga akan berakibat tidak dimasukkannya usulan ke dalam APBD. Jadi usulan juga harus melihat skala prioritas pembangunan yang ada di daerah ini,” ujar Supriadi.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawal agar apa yang diusulkan melalui Musrebang bisa terealisasi. Pengawalan terhadap apa yang diusulkan masyarakat dalam Musrenbang perlu dilakukan. Sebab tidak semua usulan bisa terealisasi mengingat anggaran pemerintah yang masih terbatas. (joe)
Discussion about this post