KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah jangan berpangku tangan saja, karena kehidupan masyarakat makin susah! Bayangkan, harga elpiji tiga kilogram di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bisa melambung sesuka hati pedagang, dari harga normal berkisar Rp18 hingga Rp20 ribu per tabung, kini meroket jadi Rp38 hingga Rp40 ribu per tabung.
Warga yang umumnya mengonsumsi elpiji subsidi itu tidak habis pikir dengan kenaikan harga seperti itu. Niah, seorang konsusmen di Muara Teweh mengatakan, saat dia mengisi ulang tabung elpiji 3 kg harga yang dijual toko pengecer bervariasi antara Rp38 ribu sampai dengan Rp40 ribu. “Saya tidak tahu apa penyebab harga isi ulang tabung gas elpiji isi tiga kg jadi mahal begini. Mohon pemerintah turun tangan untuk mencari penyebab naiknya harga elpiji tiga kg,” katanya di Muara Teweh, Jumat (26/1/2018).
Niah mengaku, sebagai konsumen sepengetahuannya harga elpiji tiga kg yang berlaku saat ini di Muara Teweh berbeda jauh dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni berkisar pada harga Rp18 ribu sampai dengan Rp 20 ribu per tabung ditingkat pengecer.
Adapun para pengecer gas elpiji di Muara Teweh mengaku, harga isi ulang tabung gas tiga kilogram di tingkat pangkalan dan agen di Kabupaten Barut sudah mencapai harga Rp28 ribu sampai dengan Rp30 ribu per tabung, sehingga harrga jual ditingkat pengecer menjadi lebih tinggi lagi.
Salah satu pemilik pangkalan gas elpiji di Muara Teweh Lela mengatakan, harga isi ulang elpiji tiga kg 3 kilogram yang dijual kepada masyarakat atau pengecer Rp 28 ribu per tabung dan stok barang selalu tersedia. “Bagi perusahaan dan warga yang mampu, saya selalu sarankan supaya membeli gas non subsidi ukuran lima kg harga Rp80 ribu dan 12 kg seharga Rp 175 ribu per tabung,” katanya.
Terkait harga elpiji tiga kg, Pejabat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Barut, yakni Kepala Bidang Perdagangan Bukhari Muslim didampingi Kepala Seksi Perdagangan Abdul Gani membenarkan, terjadinya lonjakan harga isi ulang elpiji 3 kg di tingkat pengecer dengan variasi kenaikan berkisar antara Rp8 ribu sampai Rp10 ribu per tabung.
“Kami hanya sebatas mendata ke lapangan untuk proses pemantauan harga kebutuhan pokok yang ada di daerah ini. Mengenai alasan tingginya harga elpiji isi 3 kg, kami tidak tahu. Benar, berdasarkan hasil pendataan di lapangan, harga isi ulang gas 3 kg di tingkat eceran berkisar antara Rp36 ribu sampai dengan Rp40 ribu per tabung,” kata Abdul Gani. (mel)
Discussion about this post